Mohon tunggu...
Pendidikan

Generasi Milenial Tameng Tikus Berdasi

8 Desember 2018   12:36 Diperbarui: 8 Desember 2018   12:46 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

28 Oktober 2018 merupakan hari sumpah pemuda. Dimana para pemuda diseluruh penjuru dunia memperingatinya dengan semangat berkobar dan kecintaan tanah air, ada yang mebacakan puisi di jalan, ada yang upcacara dengan parade drama peperangan jaman dahulu, ada yang membuat orasi dakwah dan masih banyak lagi. 

Bertepatan dengan itu menyinggung pemuda saat ini termasuk pemuda yang ada dalam Generasi Milenial. Generasi milenial yang dimaksud disini adalah generasi perubahan yang sudah bertransformasi zaman sekarang atau yang ngetrend disebut zaman now menjadi sebuah tantangan besar sebagai titisan merubah negara terhadap dunia. 

Peran pemuda terutama Mahasiswa yang berada di kampus baik kampus negri maupun swasta, baik kampus Islam maupun kampus Islam semua sama rata memegang teguh  (tiga) panji kemahasiswaan sebagai agen of change, agen of control , agen of knowledge.  

Yang mana sudah selayaknya para Mahasiswa menelaah perannya tersebut untuk terus berkontribusi terhadap bangsa dan negara diantaranya mencegah dan memerangi tindakan korupsi.

Sebenarnya korupsi sendiri tidak hanya dalam ranah politik saja, akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari di sekitar kita sudah banyak perilaku korupsi itu sendiri seperti korupsi waktu, hak belajar kepada diri kita sendiri yang sebenarnya utuh menjadi berkurang karena kecorobahan kita sendiri dalam berbuat sehingga menjadi tidak tepat waktu "telat". 

Korupsi sudah banyak merajalela di mana-mana seakan korupsi sendiri menjadi budaya dalam keseharian terutama pada bangsa ini. Tidak hanya itu, semakin parahnya bahwa Indonesia terlalu banyak masalah kerumah tanggaan sendiri yang menambah problem sosial semakin meningkat, kita tengok kasus pendidikan saja. 

Padahal di Indonesia anggaran dana biaya untuk pendidikan mulai dari insfrastruktur, beasiswa, fasilitas, bea tunjangan juga insentif yang sudah dijamin pemerintah masih saja pendidikan di indonesia masih tertinggal jauh dengan negara lain. 

Anggaran sekian triliun tidak bisa dimanfaatkan oleh sumber daya manusia yang tepat,anggaran tersebut banyak tersendat oleh manusia yang haus akan dunia kufur akan nikmat, seperti dalam Q.S Al Hajj ayat 38 "Sesungguhnya Allah membela orang yang beriman. Sungguh, Allah tidak menyukai setiap orang yang berkhianat dan kufur nikmat.". 

Bicara pendidikan, Indonesia tertinggal 80 tahun minat baca dari negara lain padahal negara kita sudah merdeka 73 tahun, buku juga sudah banyak, bahkan perpustakaanpun banyak yang usang. Itu semua karena tingkat kesadaran dan kemauan yang masih menipis.

Beberapa yang dapat dilakukan pemuda seperti belajar tata pengelolaan masyarakat dengan mencari berbagai referensi buku yang mana itu akan menciptakan adapun dalam studi korupsi itu sendiri bahwa untuk menipiskan tingkat korupsi yakni

  • sdm harus layak, dengan melakukan pemberdayaan masyarakat dan hidup ekonomis tidak bergantung pada perusahaan asing, tidak menggunakan produk asing.
  • larangan untuk tidak melakukan suap dan hadiah  ,tepat waktu dalam membayar pajak karena pajak merupakan sumber pendapatan pertama negara maka apabila seorang warga itu telat dalam membayar maka akan berpengaruh juga dalam insfrastruktur negara kita,
  •  teladan pemimpin, kita dapat meniru suri tauladan dari nabi dan khulafaur rasydin
  • hukum seimpal , diberikan kepada yang memang meraup keuntungan banyak dari negara tanpa sadar menghisapnya. Bahwa hukum itu bukan  " tumpul ke atas, runcing ke bawah ".

`Pemuda melawan korupsi bukanlah perkara yang mudah karena korupsi sudah menjalar ke seluruh lapisan masyarakat. Pemuda harus mampu melawan orang tuanya yang korupsi, saudaranya yang korupsi, teman atau sahabatnya yang korupsi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun