Mohon tunggu...
Anto Saja
Anto Saja Mohon Tunggu... -

jika kita muslim. dengan atas dasar akidah semoga kita menjadi muslim yang bersikap tawazun. jika kita memiliki kepribadian yang lemah lembut dan sensitif dengan nilai-nilai kemanusiaan, jangan sampai kita terjerumus pada sifat dan sikap murjiah. bila atas dasar akidah kita temui penyimpangan pada saudara kita jangan takut untuk bersikap tegas dan keras (bukan kejam dan dzolim) terhadap mereka. sesungguhnya Humanisme itu bisa menjurumuskan kita pada kegamangan bersikap. jika kita muslim yang memiliki kepribadian tegas dan keras, jangan sampai sikap kita mengikuti orang-orang khawarij yang berlaku keras kepada siapun yang tak sependapat dengan golongannya. sesungguhnya bagi khawarij kesesatannya timbul akibat berlaku keras terhadap orang-orang yang berdakwah dan ingin menegakkan syariat tetapi berbeda pendapat dengan yg dikerjakan oleh kelompoknya. salam ukuwah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gak Perlu Jadi Junior untuk Menentang Perpeloncoan

9 Desember 2013   14:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:08 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Melanjutkan pendidikan di PTN membuat saya merasa berbeda. Di institusi ini kejadian horor semasa SMA tak saya temui lagi. Baik saat masa perkenalan kampus (MPK) ditingkal awal maupun perkenalan fakultas (MPF) dan departemen (MPD) di tingkat dua. Lingkungan tersaji dikampus ini jaga sangat kondusif, para mahasiswa muslimah pun lebih banyak yang akhirnya memilih berhijab. Meski demikian pengalaman menjadi ketua MPF cukup membuat saya mengikuti lobi-lobi dengan agenda perpeloncoan ini. Meski tak seekstrim saat masa SMA saat saya mengikuti MPF ditingkat dua kehiatan fisik seperti push-up, scot jump maupun “atribut aneh-aneh” (yang ini waktu SMA malah gak ada) masih dilaksanakan. Maka saat saya diminta menjadi ketua (meski sebenarnya menolak), peraturan-peraturan dari kegiatan MPF sebelumnya banyak yang saya minta hapus kepada divisi KOMDIS. Ikhwal penghapusan ini sejalan dengan harapan dari istitusi kemahasiswaan kampus Tentu hal ini banyak diprotes oleh teman-teman panitian khususnya bagian komdis, alhamdulilah saya dibantu oleh teman ketua komdis yang mampu diajak kooperatif dan mendinginkan suasana. Alhamdulillah selama masa MPF itu tak ada hukuman fisik bagi peserta (malah buat panitia ada, :lol: ) dan acara berjalan sesuai kewajaran dengan agenda perkenalan fakultas yang semestinya.

Menyoroti terhadap kekerasan yang terjadi saat ospek di ITN

1.Kasus kekerasan yang melibatkan senior-junior biasanya selalu akan tumbuh turun-temurun bila tidak ada perombakan sistem

2.Perombakan sistem hanya dapat dilakukan dengan bila kepanitian OSPEK dan institusi sekolah sama-sama berkomitmen untuk menghentikan tindakan amoral ini.

3.Ketua panitia harus menjauhkan personal-personal yang memiliki cacat moral tindakan kekerasan dan intervensi pihak-pihak luar semacam oknum alumni amoral maupun perusuh lainnya.

4.Setiap orang tua ikut mengawasi dan aktif mengintrogasi terhadap kasus-kasus seperti ini

Salam Manusia Sehat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun