Mohon tunggu...
Usman Kusmana
Usman Kusmana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang Lelaki Biasa Dan Pegiat Sosial Politik

Menulis itu kerja pikiran, yang keluar dari hati. Jika tanpa berpadu keduanya, Hanya umpatan dan caci maki. Menulis juga merangkai mozaik sejarah hidup, merekam hikmah dari pendengaran dan penglihatan. Menulis mempengaruhi dan dipengaruhi sudut pandang, selain ketajaman olah fikir dan rasa. Menulis Memberi manfaat, paling tidak untuk mengekspresikan kegalauan hati dan fikir. Menulis membuat mata dan hati senantiasa terjaga, selain itu memaksa jemari untuk terus bergerak lincah. Menari. Segemulainya ide yang terus meliuk dalam setiap tarikan nafas. Menulis, Membuat sejarah. Yang kelak akan dibaca, Oleh siapapun yang nanti masih menikmati hidup. Hingga akhirnya Bumi tak lagi berkenan untuk ditinggali....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Teh Ninih, Dari Istri Pertama, Menjadi Istri Kedua Aa Gym

14 Maret 2012   09:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:03 5161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1331724176450429324

[caption id="attachment_176395" align="aligncenter" width="619" caption="Aa Gym dan Teh Ninih (DOK TRIBUNNEWS.COM)"][/caption] Kabar menikahnya kembali da'i kondang KH. Abdullah Gymnatsiar atau akrab dipanggil Aa Gym kini ramai diberitakan media. Meninkahnya bukan dengan perempuan yang lain, tapi dengan mantan istri pertamanya Teh Ninih yang sudah dicerai beberapa bulan yang lalu. Kala itu Aa Gym menggugat cerai Teh Ninih yang sudah memberikan 7 orang anak. Perceraian Aa Gym kala itu diawali dengan praktik poligami Aa Gym yang menikahi seorang wanita cantik Alvarini Eridani atau dikenal denga sebutan Teh Rini yang merupakan  jama'ahnya dan juga ikut membantu group usaha Manajemen Qolbu yang di Bangun oleh Aa Gym di Bandung. Saat peristiwa poligami Aa Gym itu diekspose sedemikian rupa oleh media cetak dan elektronik, Aa Gym yang sedang dalam posisi on the stage, diatas puncak popularitas sebagai da'i kondang dengan ribuan jamaah, jadwal yang super padat hingga keliling Indonesia, dari panggung ke panggung, dari satu stasiun tv ke stasiun tv lainnya. Ummat berbondong-bondong mendatangi pesantren Daarut Tauhid di Gegerkalong Bandung. Konsep manajemen Qolbu, dengan gaya komunikasi yang lembut, sejuk, santun, dengan disertai guyonan-guyonan yang cerdas dan menyegarkan yang dijadikan ciri khas dakwahnya Aa Gym menyedot perhatian ummat Islam Indonesia, terutama kalangan ibu-ibu. Amal usaha Pst Daarut Tauhid berkembang sedemikian pesatnya, dalam berbagai bidang. Hingga assetnya mencapai milyaran. Tapi semenjak kabar poligami itu muncul ke publik, reaksi antipaty muncul. Banyak kalangan terutama dari kalangan perempuan menunjukan reaksi yang berlawanan, dari yang sebelumnya sangat mengidolakan Aa Gym menjadi membencinya, komentar-komentar keras mewarnai pemberitaan media, terutama kalangan infotainment. Aa Gym pun menjadi tenggelam dari gemerlapnya aktifitas dakwah di media Televisi, termasuk kunjungan jama'ah yang biasanya berbis-bis dari seluruh Indonesia, menjadi terhenti. Aktifitas amal usaha MQ dan Pst Daarut Tauhid menjadi sepi. Keputusan Aa Gym menikahi Teh Rini dianggap oleh publik sebagai pengkhianatan Aa Gym terhadap Teh Ninih yang selama bertahun-tahun setia mendampingi Aa Gym. Sosok Teh Ninih yang dimata kalangan perempuan dianggap sebagai sosok perempuan sholehah mendapatkan simpaty luar biasa dari ummat khususnya kaum Ibu. Aa Gym tentu memiliki argumentasi syari'ah dan keyakinan pribadinya. Tapi ummat belum siap menerimanya. Kalangan Jama'ah perempuan masih menganggap bahwa praktik poligami Aa Gym ini sebagai sesuatu sebagaimana umumnya laki-laki, karena teh Rini lebih cantik. Meskipun Aa Gym tentunya memiliki dasar pijakan dan pemikirannya tersendiri. Akan halnya Teh Ninih sendiri, sebagai seorang perempuan normal, meskipun dianggap memiliki pemahaman keagamaan yang dalam, tetap saja seorang perempuan, yang merasakan juga rasa sakit, cemburu dan berbagai reaksinya. Hingga akhirnya Aa Gym mengambil keputusan menggugat cerai Teh Ninih. Dari sisi ini tentu aneh, mengapa yang menggugat cerainya itu malah Aa Gym sendiri. Hingga akhirnya keputusan pengadilan agama tentang perceraian itu keluar. Kini, setelah tujuh bulan dari masa perceraian Aa Gym dan Teh Ninih, mereka menikah kembali. Secara aturan agama, seseorang yang sudah bercerai, jika ingin menyatu kembali maka prosesnya harus menunggu iddah dulu, menunggu habisnya masa tenggat waktu. Aa Gym menikahi Teh Ninih kembali secara sederhana, meskipun katanya belum tercatat secara resmi di KUA, karena masih belum lengkapnya persyaratan administrasi, bahwa seseorang yang sudah menikah, jika akan menikah lagi (berpoligami) harus mendapatkan ijin tertulis dari istri pertamanya (dalam hal ini tentu dari Teh Rini). Kabarnya, Teh Rinilah justru yang mendorong Aa Gym agar menikahi lagi Teh Ninih sebagaimana diungkapkan sahabat Aa Gym, KH. Yusuf Mansyur. Dan menurut salah seorang adiknya Teh Ninih, Izin lisan dan tertulis dari Teh Rini sudah di tangan Aa Gym, makanya Aa Gym dan Teh Ninih sudah melangsungkan akad pernikahan kembali. Kini, Teh Ninih menjadi istri mudanya Aa Gym, posisinya jadi terbalik. Jika dulu, Teh Ninih menjadi istri Tua (pertama), maka sekarang menjadi istri muda (kedua) Aa Gym. Semoga saja peristiwa menikahnya kembali aa Gym dengan Teh Ninih ini menjadi pertanda bahwa kuasa Tuhan berperan didalamnya, segalanya tak bisa dilepaskan dari takdirNya. Sementara kita semua sebagai ummat muslim yang awam dapat mengambil pelajaran dari peristiwa ini. Bahwa dalam membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah memang diperlukan energi cinta yang luar biasa antar pasangan. Selain itu keyakinan yang kuat akan nilai-nilai spiritualitas dan syariah, akan menentukan bagaimana kita menjalani kehidupan yang sebenarnya. Bagaimanapun keputusan yang diambil oleh seorang Aa Gym adalah bagian dari keyakinan dan prinsip hidup yang dipegang oleh beliau. Selamat berbahagia kembali Aa Gym dan Teh Ninih Juga Teh Rini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun