Mohon tunggu...
Usman Kusmana
Usman Kusmana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang Lelaki Biasa Dan Pegiat Sosial Politik

Menulis itu kerja pikiran, yang keluar dari hati. Jika tanpa berpadu keduanya, Hanya umpatan dan caci maki. Menulis juga merangkai mozaik sejarah hidup, merekam hikmah dari pendengaran dan penglihatan. Menulis mempengaruhi dan dipengaruhi sudut pandang, selain ketajaman olah fikir dan rasa. Menulis Memberi manfaat, paling tidak untuk mengekspresikan kegalauan hati dan fikir. Menulis membuat mata dan hati senantiasa terjaga, selain itu memaksa jemari untuk terus bergerak lincah. Menari. Segemulainya ide yang terus meliuk dalam setiap tarikan nafas. Menulis, Membuat sejarah. Yang kelak akan dibaca, Oleh siapapun yang nanti masih menikmati hidup. Hingga akhirnya Bumi tak lagi berkenan untuk ditinggali....

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Silaturrahmi Dengan Ngariung Kompasianers Bandung

7 Juli 2012   01:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:13 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum berangkat menuju Gedung Nanny's Pavillon Library Bandung, Saya ingin posting satu tulisan. Mengapa saya berangkat untuk hadir dalam acara Ngariung Kompasianers Bandung. Saya tak seperti waktu menghadiri acara sebelumnya di gedung BI, saat blogshop kompasiana negeri 5 menara. Semenjak malam sudah pesen sama istri untuk dibangunkan pagi-pagi sekali, karena waktunya  kala itu dibawah jam 12. Kebiasaan saya yang selalu begadang sampai larut malam di depan komputer sampai di stop. Tapi acara hari ini waktunya jam 14.00, jadi lebih santai. Jarak Tasik-Bandung paling hanya butuh 2-3 jam.

Saya memang sudah kadong jatuh cinta sama Kompasiana. Dalam sebuah pepatah mengatakan " Barang siapa yang mencintai sesuatu, dia akan sering menyebutnya". Mencintai sesuatu tentu diawali karena ketertarikan, kebutuhan, atau karena pesona. Meskipun dalam hal mencintai seseorang kita tak memerlukan alasan, tapi itu cinta yang buta. Cinta tetap membutuhkan logika dan rasionalitas. Saya mencintai Kompasiana karena saya mencintai aktifitas menulis. Itu alasan utamanya.

Karena saya mencintai mahluk yang bernama " Menulis" itu, sementara Kompasiana telah berbaik hati menyediakan ruang dan berbagai event yang memungkinkan saya bisa lebih menikmati aktifitas mencintai saya dalam hal menulis. Seperti acara hari ini di Bandung.

Dalam bayangan saya, hadir kee acara Ngariung Kompasianers Bandung yang didalamnya diisi dengan kegiatan Focus Group Discussion merupakan sarana Silaturrahmi. Itu yang pertama dan utama. Silaturrahmi menurut Kanjeng Nabi Muhammad SAW Rasul kita tercinta " Meluaskan rezeki dan memperpanjang barokah umur". Melalui silaturrahmi kita bisa memperluas pertemanan dan persaudaraan. Bisa mendapatkan banyak pengalaman dan ilmu pengetahuan dari sesama Kompasianers.

Selain itu dengan FGD nya, kita juga tentu akan semakin diberikan wawasan tentang bagaimana citizen jurnalism ini. Paling tidak kita akan mengenal lebih jauh  "sesuatu" yang kita cintai itu (baca: Kompasiana), bagaimana mekanisme kerja, pengelolaan hari ini, serta pengembangan kedepannya. Siapa tahu Kompasiana juga akan memberikan pencerahan bagi para penulis disini untuk sedikit memberikan apresiasi tidak hanya sebatas kepuasan bathin dengan diberikan " HL, Ter-Ter" semata. Siapa tahu kedepan Kompasiana mengapresiasi lebih, dengan cara ngasih-ngasih cenderamata dalam bentuk acessories (kaos, topi dl)....ngarep.com..hehehe

Tapi lebih daripada itu semua adalah, bahwa kita hadir ke acara ini karena ingin semakin meningkatkan kualitas kita dalam menulis. Kita ingin banyak belajar dan mendapatkan ilmu dari para penulis kawakan yang dimiliki Kompas atau Kompasiana, bagaimana hidup mulia dan bahagia dengan menulis. Atau kalau kata pak Johan Wahyudi, bisa kaya dari menulis..heheh (tulisan kapan ya pak JW.?)

Ala kulli haal, karena waktu sudah mengharuskan saya berangkat, saya cukupkan dulu yaa. Intinya Ngariung Kompasianers Bandung " Sillaturrahmi-FGD-Mendapatkan ilmu dan pencerahan".  Kangge urang bandung, asa lebar pami teu ngiring ngariung. Abdi ge urang tasik maksakeun tuturubun....wios Bandung malam minggu jalana macet ku urang Jakarta nu hoyong ngaraoskeun endah sareng nikmatna Bandung nu tos heurin ku tangtung....cag.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun