Mohon tunggu...
Usman Kusmana
Usman Kusmana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang Lelaki Biasa Dan Pegiat Sosial Politik

Menulis itu kerja pikiran, yang keluar dari hati. Jika tanpa berpadu keduanya, Hanya umpatan dan caci maki. Menulis juga merangkai mozaik sejarah hidup, merekam hikmah dari pendengaran dan penglihatan. Menulis mempengaruhi dan dipengaruhi sudut pandang, selain ketajaman olah fikir dan rasa. Menulis Memberi manfaat, paling tidak untuk mengekspresikan kegalauan hati dan fikir. Menulis membuat mata dan hati senantiasa terjaga, selain itu memaksa jemari untuk terus bergerak lincah. Menari. Segemulainya ide yang terus meliuk dalam setiap tarikan nafas. Menulis, Membuat sejarah. Yang kelak akan dibaca, Oleh siapapun yang nanti masih menikmati hidup. Hingga akhirnya Bumi tak lagi berkenan untuk ditinggali....

Selanjutnya

Tutup

Politik

Saling Protes Baju Kotak dan Kumis di Rapat Komisi III

17 September 2012   09:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:20 1422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya sangat terhibur membaca sebuah artikel di situs vivanews yang berjudul "Baju Kotak-kotak Diprotes, FPDIP Minta Kumis Dilarang". Berita itu mengungkapkan tentang perdebatan antara anggota DPR RI dari fraksi Partai Golkar yang juga Wakil ketua Komisi III Aziz Samsudin,  saat mengkritik koleganya dari Fraksi PDIP dan Gerindra yang hadir rapat dengan menggunakan baju kotak-kotak yang merupakan baju khas kampanye pasangan Cagub/Cawahub Jokowi-Ahok.

"Tolong anggota Komisi III yang mengenakan baju kotak-kotak salah satu pendukung calon gubernur DKI, agar mengganti bajunya secara sukarela. Forum rapat ini jangan dijadikan kampanye terselubung bagi kandidat Pilkada DKI 20 September," kata Aziz dalam rapat di Komisi III DPR, Jakarta, Senin 17 September 2012.

Permintaan dari Aziz Samsudin itu menimbulkan reaksi balik dari anggota Komisi III lainnya dari Fraksi PDIP dan Gerindra. Trimedia Panjaitan merupakan salah seorang politisi PDIP yang memakai baju kotak-kotak sontak menolak permintaan Aziz Samsudin tersebut, karena menurutnya, memakai baju kotak-kotak bukan termasuk pelanggaran kampanye pilkada.

"Karena saya salah satu yang disebut, saya ingin menunjukkan surat KPUD. Tidak ada larangan memakai baju kotak-kotak. Kita tidak perlu khawatir, kita lihat tanggal 20 seperti apa," kata Trimedya

Tapi sejurus kemudian, Aziz Samsudin kembali menuding, bahwa anggota dewan yang hadir dalam rapat komisi II dan menggunakan baju kotak-kotak ini tengah melakukan kampanye terselubung. "Apa iya, penggunaan seragam tertentu bukan kampanye terselubung. Kalau tidak terselubung, itu munafik," kata Aziz dengan nada gusar.

Politisi PDIP Sayed Mulyadi yang lainnya ikut menimpali perdebatan itu. Meski dirinya tidak mengenakan baju kotak-kotak, rupanya dia merasa perlu angkat bicara juga. "Kalau soal etika, nanti saya minta juga yang berkumis tak usah ke sini. Kalau begitu Pak Kapolri dan Jaksa Agung juga perlu diminta nggak usah masuk ruang sidang," ujarnya, disambut gelak tawa hadirin. (sumber vivanews.com)

Apa yang terjadi di ruang rapat komisi III DPR RI yang mengagendakan rdp dengan KPK, Kepolisian dan Kejaksaan tersebut sungguh menjadi kelucuan tersendiri. Betapa panasnya politik Jakarta sampai juga ke gedung wakil rakyat tersebut. Karena tinggah para anggota DPR yang ikut terbvawa suasana Pilkada DKI Jakarta.

Dari sisi aturan memang tak ada satu pun ketentuan yang melarang seseorang memakai baju kotak-kotak. Tapi karena kecerdasan Jokowi, Image baju kotak-kotak yang sudah melekat dengan sosok cagub/cawagub Jokowi-Ahok ini menjadikan hal sederhana ini menjadi memiliki magnet dan nilai jual secara politik. Sementara pasangan cagub-cawagub Foke-Nara mengidentifikasi diri dengan kumis. Karena dalam putaran kedua, kumis dijadikan simbol kampanye foke dengan tag " coblos kumisnya"

Sehingga tidaklah heran jika apa yang disampaikan Azis Samsudin dengan meminta anggota komisi III yg hadir untuk mencopot baju kotak-kotak yang dipakainya, dilawan dengan permintaan dari politisi PDIP agar yang berkumis dilarang masuk mengikuti rapat komisi III ini...termasuk Kapolri Jendral Timur pradopo dan jaksa Agung Basrief Arief yang memang berkumis baplang.

Itulah pernak pernik politik yang selalu menggelitik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun