Mohon tunggu...
Usman Kusmana
Usman Kusmana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang Lelaki Biasa Dan Pegiat Sosial Politik

Menulis itu kerja pikiran, yang keluar dari hati. Jika tanpa berpadu keduanya, Hanya umpatan dan caci maki. Menulis juga merangkai mozaik sejarah hidup, merekam hikmah dari pendengaran dan penglihatan. Menulis mempengaruhi dan dipengaruhi sudut pandang, selain ketajaman olah fikir dan rasa. Menulis Memberi manfaat, paling tidak untuk mengekspresikan kegalauan hati dan fikir. Menulis membuat mata dan hati senantiasa terjaga, selain itu memaksa jemari untuk terus bergerak lincah. Menari. Segemulainya ide yang terus meliuk dalam setiap tarikan nafas. Menulis, Membuat sejarah. Yang kelak akan dibaca, Oleh siapapun yang nanti masih menikmati hidup. Hingga akhirnya Bumi tak lagi berkenan untuk ditinggali....

Selanjutnya

Tutup

Humor

Lucunya Parodi Pencapresan Rhoma Irama

14 November 2012   01:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:25 6801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Kemunculan Rhoma Irama dalam wacana pencalonannya dalam Pilpres 2014 nanti telah menjadi trending topic yang menyebar luas di berbagai kalangan. Media sosial menjadi transmitter yang cukup ampuh menyebarkan informasi tersebut. Hanya saja ketika sudah menjadi trending topic di media sosial, maka hal itu jika berada dalam gelombang “minus” akan menjadi guyonan, parodi, yang lebih jauhnya mendiskreditkan orang tersebut. Tak terkecuali dengan Rhoma Irama. Kesediaannya untuk maju dalm Pilpres nanti yang diberitakan luas telah mengarah pada lelucon dan pembunuhan karakter yang sangat parah.

Terlepas dari bacaan atas realitas personal dan jalan kehidupan yang telah dijalani oleh sang Raja dangdut itu, Jika betul Rhoma maju, beliau akan rusak di babat oleh fenomena serangan pergunjingan di dunia maya. Kekuatan politik manapun pasti akan menghitung dan mempertimbangkan dampak politiknya.

Kita tentu sama sekali tak pernah meragukan karya besar dan perjalanan panjang karirnya di dunia musik. Tapi dalam ranah politik sepertinya Rhoma sulit mendapatkan nilai plus. Bahkan jika boleh mengatakan sekali lagi saya adalah salah seorang penikmat dan pendukung Rhoma Irama sebagai seorang Raja Dangdut dengan musik-musiknya yang tak setuju Rhoma terjun dalam panggung politik.

Masih segar dalam ingatan kita bagaimana Rhoma menjadi bulan-bulanan pemberitaan saat Pilgub DKI dengan isu SARA nya. Ketika Rhoma muncul dengan wacana pencapresannya, maka dunia maya penuh dihiasi dengan guyonan, caci maki dan parodi yang meruntuhkan kredibilitas dan kebesaran karya-karya bermusiknya. Salah satunya direkam dan diungkap dalam situs Merdeka.com tentang Parodi Jika Rhoma jadi presiden.

Bila Bang Rhoma Irama jadi Presiden maka akan terjadi hal-hal berikut ini:
1. Lembur pegawai akan dilarang, karena 'BEGADANG' tiada artinya.
2. Buat PNS, PP 10 tentang larangan poligami dicabut.
3. Akan ada tunjangan istri ke I, II, III, dan IV
4. Presiden akan sering 'BERKELANA', bahkan sampai 3 kali.
5. Kredibilitas Indonesia di mata negara donor meningkat dengan strategi 'GALI LUBANG TUTUP LUBANG'
6. Penduduk Indonesia tetap '135 juta'.
7. Kata 'prihatin' hilang, berganti 'THERLALHU'
8. BNN berubah jadi BAM = Badan Anti Mirasantika.
9. Diusulkan menjadi pahlawan 'KSATRIA BERGITAR'
10. TNI berubah kembali menjadi ABRI = Anak Buah Rhoma Irama.
11. Tiap upacara bendera diiringi lagu 'ANIE'

Jika Bang Haji Rhoma terpilih jadi Presiden maka susunan KABINET IRAMA GEMBIRA sbb:

1. Menteri Pertahanan: Meriam Belina
2. Menteri kehutanan : Tarzan
3. Menteri Kelautan dan Perikanan : Thukul Arwana
4. Menteri BUMN : Julia PERES (biar ngak diperes)
5. Menteri Pertanian: BIBIT Waluyo
6. Menteri Kehakiman: Cristine HAKIM
7. Menteri Peranan Wanita: Ayu TING-TING (Perawan terus)
8. Menteri dalam Negeri: Parto TEGAL
9. Menteri Pendidikan: Ki Joko BODO
10. Menteri Pariwisata: GARUDA Nusantara
11. Menteri Pertambangan dan ESDM : Mat SOLAR.
12. Menteri Informasi dan Telekomunikasi: Luna MAYA.
13. Menteri Agama: SJECH PUJI.
14. Menpora : Agung HERCULES.
15. Menteri Lingkungan Hidup: Trio MACAN
16. Menteri Kesehatan : Dedi DUKUN
17. Menteri Perhubungan : Adi Bing SElamet

Parodi itu lucu dan membuat kita senyum mesem dan menyedihkan juga sih. selain itu pesan yang ada didalamnya jelas negatif dan tak menguntungkan Rhoma Irama sendiri maupun pihak-pihak yang mengusung pencapresan Rhoma Irama. yang pada akhirnya juga akan merusak muru'ah Ulama.

Bung Rhoma Irama sudah menapaki panggung kerajaan dangdutnya sedemikian lama. Panggung politik sepertinya bukan panggung yang pas bagi dirinya.

Tulisan ini saya buat dengan segenap cinta dan hormat pada beliau, selain mengetiknya dengan mendengarkan dan mendendangkan lagu Keramat " Hai Manusia..Hormati Ibumuu..Yang melahirkan dan membesarkanmu..Darah dagingmu dari air susunya..jiwa ragamu dari kasih sayangnya..dialah manusia satu satunya..yang menyayangimu tanpa ada batasnya...". Hingga dilanjutkan dengan "Perjuangan dan Do'a"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun