Mohon tunggu...
Usman Kusmana
Usman Kusmana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang Lelaki Biasa Dan Pegiat Sosial Politik

Menulis itu kerja pikiran, yang keluar dari hati. Jika tanpa berpadu keduanya, Hanya umpatan dan caci maki. Menulis juga merangkai mozaik sejarah hidup, merekam hikmah dari pendengaran dan penglihatan. Menulis mempengaruhi dan dipengaruhi sudut pandang, selain ketajaman olah fikir dan rasa. Menulis Memberi manfaat, paling tidak untuk mengekspresikan kegalauan hati dan fikir. Menulis membuat mata dan hati senantiasa terjaga, selain itu memaksa jemari untuk terus bergerak lincah. Menari. Segemulainya ide yang terus meliuk dalam setiap tarikan nafas. Menulis, Membuat sejarah. Yang kelak akan dibaca, Oleh siapapun yang nanti masih menikmati hidup. Hingga akhirnya Bumi tak lagi berkenan untuk ditinggali....

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dahlan Memang Layak Dapat Bintang Sembilan

14 April 2012   00:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:38 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Memperhatikan sepak terjang Meneg BUMN Dahlan Iskan selama ini memang membuat kita merasa terobati. Rasa sakit sebagai warga bangsa atas segala carut marut perpolitikan dan pengelolaan pemerintahan hari ini seakan menemukan oase dari sosok seorang Dahlan Iskan. Dahlan bukan orang politik, dia muncul sebagai profesional dengan kekuatan jaringan media besar Jawa Pos Group  yang pastinya sangat memahami politik.

Saya mulai mengikuti kiprah Dahlan Iskan semenjak beliau diangkat sebagai Dirut PLN hingga sekarang menjadi meneg BUMN. Berbagai  gagasan dan pemikirannya yang inspiratif dia komunikasikan melalui tulisan-tulisan di media miliknya yang memang hampir menjangkau  berbagai kabupaten/kota seluruh Indonesia. Saya sendiri termasuk yang tak pernah melewatkan percikan pemikirannya yang dimuat di Koran Radar Tasikmalaya. Karena memang tulisannya itu begitu mencerahkan, berenergi dan faktual, berangkat dari apa yang benar-benar diyakini sebagai sebuah konsep atau gagasan yang baik dan ideal, serta dalam banyak kasus merupakan pengalaman yang implementatif.

Selain itu dalam sepak terjangnya menjadi seorang publik figure dengan jabatan yang cukup menggiurkan di pemerintahan, Dahlan justru hadir dengan gaya dan tampilan yang berbeda. Beliau muncul sebagai sosok yang sederhana, merakyat, dan menghindari protokoler yang ketat. Beliau konsisten dengan seragam pakaian kemeja putih dengan lipatan tangannya, sepatu kats, kadang menyetir sendiri, pergi rapat kabinet ke Cikeas dengan naik kereta api, naik ojek, blusukan ke kampung-kampung padat penduduk, hingga ngamuk di pintu tol dan melepaskan ratusan mobil secara gratis.

Sepintas mungkin ada sebagian orang yang memandang bahwa langkah dahlan seperti itu seperti koboi jalanan, yang hanya cari sensasi dan pencitraan. Tapi menurut saya, dan banyak elemen masyarakat lainnya  justru melihat sebagai sesuatu yang memang unik dan menarik  yang dilakukan oleh pak Dahlan Islan. Saya teringat sebuah pepatah Arab " Kencingilah sumur zam-zam, niscaya kamu akan terkenal". Semangatnya adalah, berbuatlah dan berlakulah sesuatu yang berbeda, yang menurut umum dianggap aneh, niscaya masyarakat akan memperhatikan dan mengenalinya, bahkan jika sesuatu yang beda itu merupakan terobosan positif yang selama ini absen dimata publik, maka otomatis publik akan menyukai dan mencintainya.

Pemberitaan berbagai media masa baik cetak maupun elektronik, berbagai diskusi di jejaring media sosial tentang gebrakan Dahlan Iskan ini, telah menempatkan beliau dalam icon baru pemimpin nasional kedepan. Telah mulai muncul wacana Dahlan Iskan For President. Bahkan banyak pihak memandang bahwa apa yang dilakukan dahlan selama ini pun merupakan bagian dari strateginya menuju tampuk kekuasaan politik lebih lanjut, yaitu menuju RI-1 atau RI-2.  Maka janganlah heran kini beberapa kekuatan partai politik mulai memperhatikan sosok ini, ada yang melihatnya dari sisi negatif sehingga menempatkannya sebagai suatu ancaman bagi kekuatan politiknya, ada juga kekuatan politik yang menilainya secara positif dan mulai mengelus-elus sebagai tokoh yang dibidik sebagai capres yang akan diusungnya.

Terlepas dari persoalan targetan politiknya, kita memang sudah sangat lelah dengan gaya-gaya pemimpin politik dan pemerintahan (pejabat) yang begitu rigid dan kaku, protokoler dan hidup dengan tampilan kemewahan, sementara rakyatnya merana dalam menderita dalam kubangan kemiskinan. Pejabat yang lebih senang dan sibuk pidato daripada memperhatikan kebutuhan sembako rakyat. Pejabat yang seringnya muter-muter dalam mengambil sebuah kebijakan, karena selalu memikirkan setoran ke partainya. Kita memang butuh sosok seperti Dahlan Iskan yang bisa rapat mengambil kebijakan di dalam mobil saat berkendara bersama jajaran direksi BUMN. Mengambil keputusan dengan cepat dan tepat tanpa pikir kiri-kanan kepentingan politik partai.

Itulah makanya, Dahlan memang layak dapat bintang. Bukan hanya bintang empat atau bintang tujuh. Dahlan layak dapat bintang sembilan.....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun