Mohon tunggu...
Usman Kusmana
Usman Kusmana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang Lelaki Biasa Dan Pegiat Sosial Politik

Menulis itu kerja pikiran, yang keluar dari hati. Jika tanpa berpadu keduanya, Hanya umpatan dan caci maki. Menulis juga merangkai mozaik sejarah hidup, merekam hikmah dari pendengaran dan penglihatan. Menulis mempengaruhi dan dipengaruhi sudut pandang, selain ketajaman olah fikir dan rasa. Menulis Memberi manfaat, paling tidak untuk mengekspresikan kegalauan hati dan fikir. Menulis membuat mata dan hati senantiasa terjaga, selain itu memaksa jemari untuk terus bergerak lincah. Menari. Segemulainya ide yang terus meliuk dalam setiap tarikan nafas. Menulis, Membuat sejarah. Yang kelak akan dibaca, Oleh siapapun yang nanti masih menikmati hidup. Hingga akhirnya Bumi tak lagi berkenan untuk ditinggali....

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Cerita Lucu Seorang Mantan Ajudan Bupati

21 Juni 2012   08:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:42 2847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya punya seorang teman yang mantan ajudan Bupati. Dia alumni sekolah khusus pemerintahan. Lama sekali dia mendampingi pejabat daerah. Awalnya ketika masuk Pemda dia menjadi ajudan wakil Bupati, beberapa Tahun kemudian dia menjadi ajudannya Bupati. setelah lebih dari 5 tahun jadi ajudan kemudian dia pindah ke kantor, menjadi sekpri sang Bupati.

Saat bertugas menjadi ajudan, ada banyak peristiwa menarik dan lucu yang dia ceritakan pada saya, termasuk cerita beberapa teman yang lain yang menyaksikan hal lucu dan membuat kita mendengarnya cukup tertawa ngakak.

Suatu hari sang  Bupati berkunjung ke salah satu kecamatan. Teman saya itu memang orangnya riweuh dan panikan. yaah begitulah karakter seorang Ajudan, selalu keluar kata-kata "Siap" jika sang bos berbicara atau memerintahkan sesuatu. kala itu acara dilaksanakan dekat mesjid desa yang tempat wudunya berbentuk kolam bertembok. Saat sedang acara si ajudan tangannya menenteng banyak map, plus handphone nokia yang besar Type N kalo gak salah. Saat sedang asyik bercengkrama dengan staff protokol sang bos memanggil dan memerintahkan sesuatu. Dia otomatis menghampirinya dengan sikap riweuh dan panik..dihadapan sang bos dia manggut-manggut dalam sikap tegak " Siap pak -siap pak..!" itu kata  yang keluar dari mulutnya.

Sejurus kemudian yang terjadi adalah kehebohan, ternyata sang ajudan setengah badanya sudah basah. Dia  ketika selesai berkata  "siap-siap" langsung ambil sikap balik kanan, tanpa memperhatikan lingkungan sekeliling, tanpa kontrol kakinya langsung membawanya masuk kolam tempat air wudlu itu " Brush.." dia pun basah-basahan...selain itu dia kena marah habis-habisan dari sang pejabat, belum lagu malu diperhatikan banyak pejabat dan masyarakat yang menyaksikan kejadian itu...

Dalam satu kejadian, di kediaman dinas sang pejabat, dia lagi curhat dengan seorang temannya, tentang bagaimana galaknya bos dia. Bercerita dengan gerakan tangan yang penuh semangat dan emosi. Dia keluarkan semua unek-uneknya tentang sang bos pada temannya itu. karena sang bos dikiranya masih tertidur di kamarnya. Saat sedang asyik itu, tiba-tiba dari belakang ada suara " Ngomong naon maneh..?" ngomong apa kamu?. Ternyata sang bos yg sedari tadi sedang asyik dibicarakan sang ajudan sudah berada di belakang tubuhnya...

Dan dia pun hanya mengeluarkan kata-kata " Siap pak..Siap bapak..!!"..hahaha

Semenjak itu, dia tak lagi sembarangan berbicara dan ngobrol tentang bosnya, di kantor maupun di rumah dinas.

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun