Mohon tunggu...
Usman Kusmana
Usman Kusmana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang Lelaki Biasa Dan Pegiat Sosial Politik

Menulis itu kerja pikiran, yang keluar dari hati. Jika tanpa berpadu keduanya, Hanya umpatan dan caci maki. Menulis juga merangkai mozaik sejarah hidup, merekam hikmah dari pendengaran dan penglihatan. Menulis mempengaruhi dan dipengaruhi sudut pandang, selain ketajaman olah fikir dan rasa. Menulis Memberi manfaat, paling tidak untuk mengekspresikan kegalauan hati dan fikir. Menulis membuat mata dan hati senantiasa terjaga, selain itu memaksa jemari untuk terus bergerak lincah. Menari. Segemulainya ide yang terus meliuk dalam setiap tarikan nafas. Menulis, Membuat sejarah. Yang kelak akan dibaca, Oleh siapapun yang nanti masih menikmati hidup. Hingga akhirnya Bumi tak lagi berkenan untuk ditinggali....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nusantara Mengaji: Setidaknya 9 Juta Orang Serentak Khatamkan Al-Qur'an

7 Mei 2016   11:57 Diperbarui: 7 Mei 2016   12:41 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di kisahkan ada seorang ulama khos di daerah Banten, suatu malam bermimpi di datangi Alm KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dalam mimpinya Alm Gus Dur mengamanatkan sebuah pesan kepada ponakannya yang juga Ketua Umum PKB untuk meengadakan khataman Qur’an sebanyak 300.000 khataman. Hal tersebut lalu di sampaikan kepada Cak Imin, namun Cak Imin sendiri belum meresponnya.

Malam berikutnya Kiai itu pun kembali mimpi hal yang sama sampai 3 kali, terus disampaikan ke Muhaimin Iskandar. Pesan utamanya dilaksanakannya pesan mimpi tersebut adalah demi keberkahan dan keselamatan bangsa dan negara tercinta Indonesia. Kemudian, setelah ketiga kalinya sang kiai tersebut datang, Cak Imin mulai memikirkannya, lalu beliau terpikir bahwa sebagai ketua umum partai tentu saja beliau punya pasukan di DPP, DPW, DPC dan DPAC hingga Ranting, punya anggota DPR RI, DPRD Provinsi/Kota/Kabupaten, punya pejabat di eksekutif entah itu Bupati/walikota dan wakilnya, gubernur atau wakilnya, bahkan menteri negara.

Maka bulatlah beliau menginisiasi kegiatan nusantara mengaji dengan target khatam Al-Qur’an sebanyak 300.000 khataman serentak pada tanggal 7-8 Mei 2016 serentak di Indonesia. Maka bergeraklah semua elemen di lingkungan PKB untuk sama-sama mensukseskan amanat spiritual dari alm Gus Dur tersebut, tentu saja gayung pun bersambut, PBNU pun menyambut baik dan mengeluarkan edaran untuk mensukseskan kegiatan tersebut, termasuk jamaah kultural di lingkungan NU seperti kalangan pondok pesantren, majlis taklim dan bahkan lembaga MUI serta pemerintah daerah di beberapa wilayah kabupaten kota di Indonesia ikut memfasilitasi dan menyemarakan gerakan ini.

Terlepas dari pesan spiritual memlalui jalur mimpi yang datang ke salah seorang Kiai tersebut, Cak Imin sebagai Sang Inisiator Nusantara Mengaji menangkap sebuah spirit besar dalam upaya menghadirkan kembali Al-Qur’an di tengah-tengah ummat Islam yang dirasakan mulai redup dalam mendekat, membaca dan memahami apalagi mengimplementasikan nilai-nilai dan pesan moral Al-Qur’an. Terlebih dengan menyaksikan fenomena kehidupan berbangsa dan bernegara hari ini, munculnya fenomena radikalisme mengatasnamakan agama, terorisme, narkoba, LGBT, upaya merongrong Pancasila dan NKRI, serta berbagai fenomena sosial lainnya yang mencerminkan moralitas yang jauh dari nilai-nilai Al-Qur’an.

Nusantara Mengaji Mengait Sillaturrahmi

Angka 300.000 kali khataman tentu saja tidaklah angka yang sedikit, dengan model majlis, dimana satu majlis ada 30 orang saja secara berjamaah mengaji masing-masing 1 juz untuk 1 kali khataman Al-qur’an, berarti akan ada sekitar 9.000.000 orang yang terlibat membaca Al-Qur’an. Pemenuhan angka 300.000 tersebut tentu saja dilakukan dengan pola dan sistem yang terdesign dengan baik dan akurat, mulai dari pusat dengan Kornas di tingkat DPP, lalu di tingkat DPW dan DPC hingga koordinator daerah di wilayah masing-masing dapil. Seorang Anggota DPR RI dari PKB diberi tugas mengkondisikan 500 kali khataman, DPRD Provinsi 350 Khataman, anggota DPRD Kabupaten/Kota 200 khataman Al-Qur’an.

Fakta yang terjadi dilapangan ternyata respon publik sungguh luar biasa dan diluar dugaan. Yang ikut kegiatan ini tidak hanya jejaring NU dan PKB saja, banyak elemen lainnya bersedia berkontribusi ikut melaksanakan gerakan Nusantara Mengaji ini. Di wilayah penulis sendiri disamping target 200 majlis untuk memenuhi 200 kali khatam Al-Qur’an akhirnya menjadi sebuah gerakan massif menjadi gerakan mengaji bersama 1 DKM 1 kali Khatam Al-Qur’an, bahkan ada beberapa desa yang MUI nya dengan diketahui Kepala Desa mengeluarkan edaran dan pemberitahuan ke setiap DKM untuk menggelar kegiatan Nusantara Mengaji tersebut.

Kegiatan Nusantara mengaji yang di inisiasi oleh Ketum PKB Muhaimin Iskandar ini ternyata mendapatkan respon luar biasa di masyarakat. Nusantara Mengaji menjadi sebuah gerakan moral dan spiritual yang menggugah kesadaran ummat Islam di bawah untuk kembali menyapa dan merengkuh Al-Qur’an. Membaca dan mengkhatamkannya dalam sebuah aktifitas keberjama’ahan.

9 Juta ummat Islam di Indonesia tanggal 7-8 Mei, atau mulai nanti malam akan duduk bersama di mesjid, madrasah dan pondok pesantren mengaji bersama mengkhatamkan Al-Qur’an, betapa dahsyatya tentu saja upaya kembali kepada Al-Qur’an ini. Keberkahan dan turunnya malaikat yang mengaminkan do’a ummat yang menjerit berharap Islam di Indonesia ini senantiasa terjaga, negara ini tetap aman dan damai serta sejahtera penuh keberkahan, moral dan akhlak masyarakatnya kembali kepada nilai-nilai Qur’ani.

Sillaturrahmi minimal 9 juta ummat Islam akan merajut kembali nilai-nilai kebersamaan dan keberjamaahan, mencintai Al-Qur’an sebagai bacaan wajib ummat Islam yang tentu saja membacanya saja termasuk ibadah (Al Muta’abbadu bitilaawatihi), lalu kemudian emanasi nilai dan ajarannya merasuk ke dalam setiap jiwa ummat serta mewarnai kehidupan sosial, kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kita di Republik tercinta Indonesia ini. Semoga Nusantara Mengaji membawa berkah bagi Islam dan bagi Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun