Tapi dalam sejarah masuknya Islam ke Nusantara, memang ada peran saudagar dari Arab sana yang berinteraksi dengan masyarakat pribumi di republik ini. Proses akulturasi, akomodasi antara dakwah dan tradisi-tradisi keagamaan yang ada di nusantara telah membuat pola dakwah mereka diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Mereka berdakwah dengan santun dan ramah. Wali Songo berdakwah bahkan menggunakan medium pegelaran wayang segala.
Ada banyak habib-habib di Nusantara ini dengan berbagai profesinya. Ada yang memang menjadi Ulama, pimpinan ormas, saudagar, pedagang, dan politisi, bahkan menteri. Tidak semua habib berkarakter keras dan kasar. Ada banyak habib yang memiliki jamaah yang sangat banyak, dicintai dan mencintai jamaah karena kelembutannya, karena kiprah nyatanya yang dirasakan ummat. Tapi memang ada beberapa habib yang muncul ke publik dengan karakter keras dan arogan, yang identik dengan aksi-aksi kekerasan dan pengrusakan.
Mengakhiri tulisan ini saya akan mengutif Ayat Suci Al-Qur'an "fabimaa rahmatin mina allaahi linta lahum walaw kunta fazhzhan ghaliizha alqalbi lainfadhdhuu min hawlika fau'fu 'anhum waistaghfir lahum wasyaawirhum fii al-amri fa-idzaa 'azamta fatawakkal 'alaa allaahi inna allaaha yuhibbu almutawakkiliina [3:159] Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
Yuk kita ber 'Amar Ma'ruf Nahyil Munkar dengan Cara Yang Ma'ruf Tidak Dengan Cara Yang Munkar
fabimaa rahmatin mina allaahi linta lahum walaw kunta fazhzhan ghaliizha alqalbi lainfadhdhuu min hawlika fau'fu 'anhum waistaghfir lahum wasyaawirhum fii al-amri fa-idzaa 'azamta fatawakkal 'alaa allaahi inna allaaha yuhibbu almutawakkiliina [3:159] Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
Read more at: http://www.attayaya.net/2011/10/muhammad-azamsyah.html
Diambil dari tulisan aslinya di http://www.attayaya.net
fabimaa rahmatin mina allaahi linta lahum walaw kunta fazhzhan ghaliizha alqalbi lainfadhdhuu min hawlika fau'fu 'anhum waistaghfir lahum wasyaawirhum fii al-amri fa-idzaa 'azamta fatawakkal 'alaa allaahi inna allaaha yuhibbu almutawakkiliina [3:159] Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
Read more at: http://www.attayaya.net/2011/10/muhammad-azamsyah.html
Diambil dari tulisan aslinya di http://www.attayaya.net