Mohon tunggu...
Usman Kusmana
Usman Kusmana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang Lelaki Biasa Dan Pegiat Sosial Politik

Menulis itu kerja pikiran, yang keluar dari hati. Jika tanpa berpadu keduanya, Hanya umpatan dan caci maki. Menulis juga merangkai mozaik sejarah hidup, merekam hikmah dari pendengaran dan penglihatan. Menulis mempengaruhi dan dipengaruhi sudut pandang, selain ketajaman olah fikir dan rasa. Menulis Memberi manfaat, paling tidak untuk mengekspresikan kegalauan hati dan fikir. Menulis membuat mata dan hati senantiasa terjaga, selain itu memaksa jemari untuk terus bergerak lincah. Menari. Segemulainya ide yang terus meliuk dalam setiap tarikan nafas. Menulis, Membuat sejarah. Yang kelak akan dibaca, Oleh siapapun yang nanti masih menikmati hidup. Hingga akhirnya Bumi tak lagi berkenan untuk ditinggali....

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Lomba "Mulung Sampah", Peduli Kesehatan Lingkungan

2 Juli 2012   03:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:21 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagian Aktifitas Kang Wawan Dalam hal peduli kesehatan lingkungan melalui lomba "mulung sampah" * foto fb. Aba Azri

Adalah Kang Wawan Namanya, di akun facebook dia menggunakan Nama Aba Azri. Beliau penggiat di yayasan Amal Ikhlas Mandiri Tabrik Pagerageung Kab. Tasikmalaya. Kiprahnya dalam kepedulian dan pemberdayaan masyarakat tak di ragukan lagi. Terutama dalam hal pendidikan semenjak dini. Membangun karakter, pola pikir dan perilaku masyarakat menyangkut sampah. Melalui guru-guru di lingkungan PAUD Yayasan Amal Ikhlas Mandiri yang dia pimpin, membangun jejaring dengan para motivator di dunia pendidikan anak usia dini. Beliau adakan kegiatan-kegiatan pelatihan yang membantu para guru PAUD meningkatkan kapasitasnya sebagai pendidik. Kegiatannya itu selalu diikuti lebih dari seratusan peserta dari berbagai daerah yang ada di wilayah Tasikmalaya bagian utara. Melalui jejaring guru-guru di Sekolah itulah, Aba Azri menularkan "virus" kepedulian pada urusan kesehatan lingkungan yang dimulai dari lingkungan sekolah. Beliau terus dalam setiap kegiatan pelatihannya itu menyisipkan sebuah pola gerakan menananmkan pola pikir dan perilaku yang bersumberkan dari nilai-nilai hakiki ketauhidan. Nilai-nilai spiritualisme agama, akan pentingnya kebersihan. Beliau Menggalakan Program Rumah Sampah Dan Hijau Berbasis Sekolah. Bagaimana menciptakan perubahan sikap di masyarakat melalui anak-anak sekolah agar mau membuang sampah secara tepat, mencintai kebersihan lingkungan. Tak segan Aba Azri melalui yayasannya itu menggelar lomba 'Mulung Sampah' bagi kalangan pelajar MI di lingkungan yayasannya.Diikuti oleh anak-anak di lingkungan sekitar yayasan dan lembaga pendidikan yang ada. Bukan dimaksudkan mendidiknya untuk jadi pemulung, tapi menanamkan pola pikir semenjak dini dan mengingatkan masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.Karena dalam pandangan Kang wawan, masyarakat harus diingatkan akan bahaya yang diakibatkan dari praktik membuang sampah sembarangan ini. Sampah yang dibuang ke jalan, ke selokan, berserakan di sekitar tempat tinggal, akan menjadi sumber penyakit yang mengancam masa depan generasi penerus kita. Terutama sampah-sampah plastiknya. Mengapa program ini dilakukan melalui anak-anak? Kang Wawan memiliki pemikiran bahwa, jika mengingatkan langsung ke para orang tuanya, mereka terkadang sulit sekali. Karena mereka sudah hidup dalam kebiasaan dan budaya buang sampah yang tak disiplin. Oleh karenanya, melalui anak-anak mereka diingatkan,  dan anak-anak itu sendiri ditanamkan pola pikir dan perilaku semenjak dini akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya, peduli untuk senantiasa menjaga lingkungan sehat dan bersih. Menanamkan pola pikir dan perilaku hidup bersih dan peduli lingkungan sekolah yang hijau pada anak-anak merupakan investasi kehidupan yang nyata. Sebuah contoh yg baik dari seorang penggiat pemberdayaan lingkungan masyarakat bernama Aba Azri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun