Mohon tunggu...
Kusmana
Kusmana Mohon Tunggu... Lainnya - SMKN 1 Sumedang Jawa Barat

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kebhinnekaan

24 Oktober 2024   07:48 Diperbarui: 24 Oktober 2024   07:55 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebinekaan adalah konsep yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama di Indonesia yang dikenal dengan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika". Kebinekaan mencerminkan keberagaman suku, agama, ras, dan budaya yang ada di masyarakat kita. Dalam konteks ini, kita perlu memahami bahwa keberagaman bukanlah penghalang, melainkan kekuatan yang dapat memperkaya kehidupan sosial dan budaya kita.
Kebinekaan juga berkaitan erat dengan dimensi beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini mengajarkan kita untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan yang ada, serta membangun akhlak mulia dalam berinteraksi dengan sesama. Dengan memiliki akhlak yang baik, kita dapat menciptakan lingkungan yang harmonis dan damai, di mana setiap individu merasa diterima dan dihargai.

Pentingnya regulasi diri dalam menghadapi kebinekaan juga tidak bisa diabaikan. Setiap individu perlu melakukan refleksi dan bertanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan yang dialami. Dengan memahami dan menghargai perbedaan, kita dapat berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang berkeadilan dan saling mendukung. Dalam hal ini, perilaku demokratis sangat diperlukan dalam merumuskan peraturan yang adil dan inklusif.
Tema "Bangunlah Jiwa dan Raganya" atau gaya hidup berkelanjutan juga relevan dalam konteks kebinekaan. Kita perlu menjaga, melestarikan, memanfaatkan, dan mengembangkan tradisi serta kearifan lokal sebagai bagian dari identitas bangsa. Dengan demikian, kita dapat membangun keselarasan dalam masyarakat global yang semakin kompleks.
Akhirnya, memahami karakteristik lingkungan tempat tinggal dan sekitarnya juga merupakan bagian penting dari kebinekaan. Dengan memahami bentuk negara dan pemerintahan, kita dapat lebih menghargai keragaman yang ada dan berperan aktif dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Kebinekaan bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab bersama untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik.

Untuk menjaga agar semboyan "Bineka Tunggal Ika" itu tetap hidup dan tumbuh dalam realitas masyarakat, maka dibutuhkan pendekatan yang tepat terutama lewat pendidikan nilai kebinekaan. Artinya, pendidikan nilai kebinekaan tidak cukup diajarkan, namun juga secara afektif ditumbuhkan rasa mencintai nilai-nilai dan karaker baik di hati setiap peserta didik, dan yang jauh lebih utama adalah membiasakan untuk mempraktikkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Penguatan Kebinekaan
Ada 2 (dua) strategi yang bisa dilakukan oleh Sekolah:
(1). Memperkuat budaya sekolah (school culture) dengan nilai-nilai moderasi (toleransi), dan (2). memperkuat budaya kelas (classroom culture) dengan nilai-nilai moderasi (toleransi).
Pertama, strategi memperkuat budaya sekolah (school culture) dengan nilai-nilai moderasi, kunci sukses strategi ini ada di kepala sekolah sebagai pengambil kebijakan, kepala sekolah berperan sangat vital dalam mewujudkan nilai-nilai toleransi melalui beragam aktivitas dan program yang mainstreaming 5 (lima) nilai-nilai moderasi. Kelima nilai-nilai moderasi tersebut adalah (1). Komitmen kebangsaan (2). Cara berpikir, bersikap, dan berperilaku mengedepankan nilai-nilai moderasi/adil. (3). Kesetaraan dan Kemanusiaan (4). Berpikiran terbuka/kritis. (5). Akomodatif terhadap nilai-nilai lokal. Kedua memperkuat budaya kelas (classroom culture) dengan nilai-nilai moderasi (toleransi) yang ada disetiap kelas, sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun