Mohon tunggu...
Triasih Kusmalinda
Triasih Kusmalinda Mohon Tunggu... -

Share your information

Selanjutnya

Tutup

Money

Talent Management pada Trans Corporation

17 Desember 2014   23:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:06 1127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Talent management atau manajemen bakat adalah suatu proses manajemen SDM yang meliputi tiga proses. Proses Pertama, mengembangkan dan memperkuat karyawan baru pada proses pertama kali masuk perusahaan (onboarding). Proses Kedua, memelihara dan mengembangkan pegawai yang sudah ada di perusahaan. Proses Ketiga, menarik sebanyak mungkn pegawai yang memiliki kompetensi, komitmen dan karakter bekerja pada perusahaan.

Istilah talent management pertama kali diperkenalkan oleh McKinsey & Company melalui salah satu studi yang dilakukannya di tahun 1997. Di tahun berikutnya, talent management kemudian menjadi suaut judul buku yang ditulis bersama oleh Ed Michaels, Helen Handfield-Jones, dan Beth Axelrod.

Perusahaan-perusahaan yang menginplementasi talent management sebagai salah satu strategi pengelolaan sumber daya manusia berusaha seoptimal mungkin mengaitkan proser pencarian, pemikatan, pemilihan, pelatihan, pengembangan, pemeliharaan, promosi, dan pemindahan pegawai agar terkait dengan bisnis utama perusahaan.

Cara Trans Corp Merekrut Talenta

Proses pencarian talenta di Trans Corp. lebih difokuskan pada personality, dengan menentukan kriteria – kriteria personality sebelumnya. Perlu diketahui bahwa banyak orang yang berhasil bukan pada teorinya tapi terhadap aplikasinya, oleh karena itu Trans Corp merekrut karyawan berdasarkan personalitynya.

Letak kekuatan adalah pada kekompakan dan kepatuhan pada satu komando, hal yang sangat diperlukan bagi siapa saja yang ingin bekerja didunia pertelevisian yang sarat dengan kerja sama tim. Dan budaya seperti itu harus dibangun dari nol.

Setiap tahun jumlah karyawan semakin meningkat, dikarenakan Trans Corp ingin melakukan in house production. Jumlah talenta Trans Corp bisa besar karena dipilihnya strategi in house production. Dan konsekuensinya adalah talenta yang dibutuhkan sangat banyak. Di perusahaan ini lebih memilih talenta daripada latar belakang pendidikannya. Dan roses analisis yang digunakan adalah human journalistic.

1.Create People Thingking

Hal yang dilakukan adalah dengan mengatur komposisi mayoritas karyawan adalah generasi muda, dan semua karyawan harus bersifat dinamis.

Strong leadership oleh Chairul Tanjung (Owner Trans Corp.) tidak ada kata “ tidak bisa “ dan tidak boleh ada kata “ tidak ”. Dan prinsip dalam mencari talenta adalah mencari dimana saja, kapan saja dan melalui apa saja.

2.Talent Pool Trans Group

Dikenal dengan sebutan decision planning.

Di Trans Corp yang sukses adalah orang – orang yang benar – benar merupakan the real talent. Di Trans Corp, training adalah salah satu program yang harus dijalani, terutama bagi kandidat succesion dari perusahaan. Dan sejak awal asesmen dilakukan dan dijalankan sendiri dalam internal perusahaan. Di desain secara in – house tanpa intervensi pihak luar, kecuali program pengembangan yang mengambil lokadi diluar negeri.

3.Membangun Budaya Untuk Tumbuh

Komitmen values perusahaan berupa make money ethically memberi dampak positif berupa profit yang cukup besar bagi Trans 7 dan Trans TV. Dan pembagian bonus berdasarkan share. Dan bila terjadi penurunan angka share maka akan dibahas dalam rapat produksi. Semua tim akan fokus untuk meningkatkan share nya. Budaya inilah yang berlangsung selama kurang lebih empat tahun terakhir.

4. Brand Recognition

Trans TV mendapatkan ISAS ( International Standardisation  Screditation Services Of Broadcast ) pertama di dunia. Brand recognation yang mereka gunakan adalah performances driven secara keseluruhan, didalamnya terdapat aspek reward and punishment. Dan semua dibangun dengan nuansa entertainment.

5. Mengembangkan Talent Brand

Mereka bertahan dengan Transmedia Super Coridor, didalamnya terdapat aspek seperti contenct of social. Seluruh fasilitas akan dikelola sendiri, karena jika tidak maka akan semakin banyak kehilangan artis dan karyawan berbakat.

Mengembangkan talent brand harus memiliki sistem dan bisnis proses yang kuat didalamnya.

Oleh : Triasih Kusmalinda                 H24120030

Maharani Puspita Putri          H24120033

Heti Setyoningrum                  H24120045

Farauq Arrahman                    H24120047

Wilson Antonio Sagala           H24120050

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun