Nilai-nilai kebajikan yang tertanam dalam diri kita sangat berpengaruh terhadap cara pandang kita terhadap situasi atau masalah. Nilai-nilai ini membentuk prinsip-prinsip dalam pengambilan keputusan dan memberikan panduan kepada kita dalam menentukan langkah-langkah yang akan diambil. Dengan memahami nilai-nilai kebajikan, seseorang dapat membuat keputusan yang lebih konsisten dan berkeadilan  serta sesuai dengan prinsip -- prinsip moral universal yang dianutnya.
Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan coaching (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi coaching yang telah dibahas pada sebelumnya.
Materi pengambilan keputusan berhubungan erat dengan kegiatan coaching karena proses bimbingan ini membantu individu dalam mengevaluasi dan memahami keputusan yang telah diambil. Coaching dapat memberikan perspektif baru, meningkatkan keterampilan berpikir kritis, serta memfasilitasi refleksi terhadap efektivitas keputusan yang dibuat. Dalam sesi coaching, seorang coach dapat bertanya tentang keyakinan dan keraguan yang mungkin ada, mendukung individu dalam mengidentifikasi solusi alternatif, dan mendorong pemecahan masalah yang lebih baik. Dengan begitu, sesi coaching dapat memperkuat proses pengambilan keputusan dan mendorong pengembangan kompetensi secara individu.
Kemampuan guru dalam mengelola aspek sosial emosionalnya mempengaruhi pengambilan keputusan khususnya pada masalah dilema etika
Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan, terutama dalam konteks dilema etika. Guru yang memiliki kompetensi sosial emosional yang baik dapat memahami perspektif permasalahan serta kebutuhan dari sudut pandang orang lain sehingga mampu mendorong pengambilan keputusan yang lebih etis dan dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung. Kematangan dalam kesadaran sosial memungkinkan guru untuk mengevaluasi situasi dengan lebih baik dan mempertimbangkan dampak dari keputusan yang diambil, sehingga dapat berkontribusi pada keputusan yang lebih bijaksana serta membina hubungan positif dengan orang -- orang disekitarnya termasuk murid - muridnya.
Pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik
Pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika harus kembali kepada nilai-nilai yang dianut oleh pendidik. Ini berarti bahwa pendidik harus mengevaluasi situasi berdasarkan prinsip-prinsip etika dan moral yang mereka pegang, yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan atau tindakan mereka secara lebih bijaksana dan berkeadilan. Dalam konteks ini, pertimbangan terhadap perubahan positif yang dapat dihasilkan dari sebuah keputusan akan berdampak pada diri sendiri, peserta didik, dan komunitas sekolah.
Pengambilan keputusan yang tepat berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.
Pengambilan keputusan yang tepat dapat menciptakan lingkungan yang positif, kondusif, aman, dan nyaman dengan cara mengakomodasi kebutuhan semua pihak, terutama dalam konteks sekolah. Hal ini dapat dilakukan melalui analisis yang akurat terhadap situasi yang ada, melibatkan semua pemangku kepentingan, dan mempertimbangkan konsekuensi dari setiap keputusan yang diambil. Keputusan yang baik berpotensi menghasilkan perubahan positif yang mendukung keselamatan dan kenyamanan di lingkungan tersebut.
Tantangan dalam menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini dan kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan sekitar
Tantangan dalam pengambilan keputusan terkait dilema etika di lingkungan saya, sering kali melibatkan konflik nilai dan paradigma/cara pandang yang terjadi di antara individu atau kelompok. Selain itu, perubahan paradigma dalam konteks tersebut juga dapat mempengaruhi cara berpikir dan bertindak, menciptakan kesulitan tambahan dalam mencapai kesepakatan yang etis. Oleh karena itu, penting untuk memahami dinamika yang ada di lingkungan tersebut agar pengambilan keputusan yang diambil bisa lebih tepat dan bijaksana.