Mohon tunggu...
kusfandiari abu nidhat
kusfandiari abu nidhat Mohon Tunggu... Editor - Mengekspresikan Diri dengan Berbagai Cara

Sembilan belas tahun di Mojokerto, satu tahun di Surabaya, dan empat puluh tahun lebih di Ngawi. Hidup itu mengalir. Mengikuti irama, menangkap segala makna, dan menikmati. Memberi manfaat bagi sesama, tanpa batas dan sebisa mungkin. Peduli, kritis, dan mencarikan solusi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjaga Jarak dengan Lagu Melow

21 November 2021   11:34 Diperbarui: 21 November 2021   11:47 3964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menjaga Jarak dengan Lagu Melow

Oleh : Kusfandiari MM Abu Nidhat

Kata "Melow" tergolong adjektiva (kata sifat). Kata ini berasal dari kata "Mellow" (bahasa Inggris : /mel*low/) yang berarti agak mabuk, empuk, enak, lembut, lembut hati, masak, matang, subur. Empuk yang dimaksud mengarah kepada suara atau musik. Jadi tidak bisa kita gunakan untuk yang lain. Misalnya : Roti ini melow. Atau jangan-jangan akan ada brand : "Roti Mellow". Selain tergolong adjektiva, kata "Melow" bisa dikategorikan sebagai kata kerta transitif yang artinya melunakkan, meredakan, meredam, melembut, memerdukan, atau mengempukkan, memperlembut, menjadi lunak, menjadi matang. Dalam pergaulan post modern, kata ini tergolong kata slang yang viral digunakan. Maka secara umum, kata "melow" mengarah kepada suasana hati yang sedih, melow, sayu dan tidak berbahagia.

Biasanya, orang yang lagi mengalami melow akan mudah baper (terbawa perasaan) dan sangat sensitif terhadap hal-hal kecil di sekitarnya. Ia benar-benar sangat peka. Ia mudah tersinggung, kecewa, marah. Bahkan ia gampang jatuh cinta, rindu, dan mengalami halusinasi. Sering pula ia akan menitikkan air mata, berurai air mata atau menangis tanpa alasan yang jelas. Hal ini bisa dipahami, begitu sensitifnya ada berita yang memprihatinkan ia langsung mengalami kesedihan. Demikian pula jika mendengarkan lagu yang beraliran melow, maka ia tidak segan-segan untuk hanyut dalam nada kesedihan.

Kegalauan karena putus cinta, misalnya, membuat seseorang terbenam atau berlari kepada lagu-lagu berirama melow. Berawal dari sinilah, mengapa pencipta atau aranser lagu bisa atau berani menangkap pasar atau favorit akan genre melow ini, karena mereka merasa cocok dengan suasana hati masyarakat yang melow. Tidak jarang lagu-lagu melow segera viral, kemudian ikut-ikutan menyanyi meski dengan kapasitas nyanyian yang pas-pasan.

Memang mendengarkan lagu melow saat sedang sedih adalah hal yang wajar. Bukan bermaksud mendramatisir suasana sehingga semakin terbenam dalam kesedihan. Namun, adakalanya akan merasakan efek sebaliknya.

Berikut adalah alasan mengapa mendengarkan musik melow saat sedang bersedih adalah tindakan yang tepat.

Mendorong Ekspresi Emosional. Dalam penelitiannya pada tahun 2014, musikolog Kay Norton mengungkapkan bahwa lirik lagu galau mampu merepresentasikan perasaan sedih, sehingga mendorong orang yang sedang berduka untuk menangis atau mengekspresikan emosi negatif dengan cara yang tepat sehingga suasana hati jadi lebih baik. Mengeluarkan emosi negatif saat bersedih merupakan tahap penting saat seseorang sedang tertekan atau mengalami masalah. Dengan demikian diharapkan tidak akan berlarut-larut dalam kesedihan dan pelan-pelan bisa menghapus rasa kehilangan.

Menciptakan Sweet Anticipation. Dengan mendengarkan musik sendu, kita merasakan emosi lebih positif. Inilah yang disebut fenomena sweet anticipation. Kita akan merasa tenang karena ternyata bukan kita sendiri yang mengalami kesedihan. Susana semacam ini sangat mendukung untuk melakukan meditasi, refleksi diri, juga proses menghilangkan beban dari dalam diri. Berdasarkan survei dari Freie Universitat Berlin, Jerman terhadap 770 orang dan dipublikasikan di jurnal PLOS ONE, bahwa mendengarkan lagu galau bisa membangkitkan emosi positif, seperti kedamaian dan kelembutan.

Menghilangkan Rasa Sepi. Tidak semua orang suka menceritakan kesedihannya pada orang lain. Terkadang kita butuh waktu sendiri untuk mengatasi kesedihan dan mengontrol emosi diri. Pada fase ini, lagu galau akan membatu kita menghilangkan rasa sepi karena ada lirik yang pas untuk menemani sekaligus menyemangati kita.

Musik adalah Sebagai salah satu bahasa universal, musik merupakan salah satu sarana mengekspresikan perasaan. Dengan aransemen melodi yang tepat dan selaras dengan liriknya, tentu saja sesuai dengan genre, musik mampu membakar semangat, senang, cinta, senang, marah, sedih, ataupun galau. Lirik lagu yang bermakna mendalam biasanya dicari orang untuk mengekpresikan perasaan mereka. Melodi yang mendayu dengan lirik yang membuat perasaan seolah terbawa sangat cocok didengar saat sedang sendirian. Genre musik pun sangat beragam seperti musik pop, rock, jazz, R&B, Hip Hop, klasik, tradisional, dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun