Ada sebuah kutipan yang sering aku lihat beberapa papan kayu yang terpasang di lorong-lorong saat SMA dulu. Pesannya adalah, "Pengalaman adalah Guru Terbaik" disertai terjemahan ke dalam bahasa Inggris.Â
Dari situlah, aku belajar sampai sekarang bahwa ilmu yang didapat tidak selalu berasal dari lembaran-lembaran buku. Apapun yang kita lakukan, baik itu kesalahan sekalipun, disebut juga sebagai pembelajaran.
Hal itu ternyata aku rasakan hingga ratusan kali, mungkin ribuan. Hari ini kebetulan tambah satu.
Ibuku sejak dua minggu lalu sudah merengek kalau beliau ingin mencoba membuat Bruschetta, roti yang sering ditemui di restoran Pizza terkenal di sekitar kita.Â
Waktu itu beliau masih dalam pemulihan dari penyakit tipes, jadi ingin sekali membuat atau memakan segala makanan yang berasa. Karena Ibu orangnya 'tidak bisa diam' dan senang sekali memasak, sambil mencari bahan-bahan yang ada di dapur, beliau akhirnya mulai mencari berbagai resep di internet.
Kebetulan dua minggu lalu, aku ada acara pergi bersama teman ke pusat perbelanjaan terdekat. Ibu memberi titipan untuk membeli daun parsley dan roti baguette, yang memang menjadi bahan utama untuk membuat hidangan itu. Sampai akhirnya hanya daun parsley yang berhasil di tangan, karena roti baguette di semua toko roti yang ada di pusat perbelanjaan itu sudah habis, bahkan ada yang tidak menjualnya.
Saat aku sudah kembali ke tanah rantau, ternyata Ibu mengabariku kalau daun parsley itu belum disentuhnya untuk kebutuhan bahan makanan lain. Katanya, beliau masih ada niat  dan penasaran untuk membuat Bruschetta itu.Â
Makanya, sewaktu aku kembali ke rumah untuk keperluan meminjam laptop Bapak agar dapat menyusun tugas akhir dengan lancar, aku sengaja membeli roti baguette yang ada di pusat perbelanjaan kala bermain dengan teman sekolah dulu.Â
Hingga di Minggu pagi yang cerah, aku dan Ibu mulai bereksperimen dengan bahan-bahan yang ada, seperti roti baguette, daun parsley yang telah dicincang halus, bawang putih, dan margarine.
Panggangan pertama, rasanya terasa aneh! Dengan gigitan pertama, aku dan Ibu berusaha keras karena tekstur rotinya yang keras, ditambah dengan rasa bawang yang terlalu kuat. Daun parsley hanya membuat rasa begitu pahit. Kami sadar bahwa ternyata telah melakukan kesalahan besar: Tidak menambah bumbu garam dan lada.