Nur Fatia Azzahra, seorang siswi disabilitas di Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan) Lemdiklat Polri, menjadi sorotan berkat prestasi akademiknya yang luar biasa. Penyandang tunadaksa asal Bangka Belitung ini berhasil menyelesaikan pendidikan sarjana psikologi dengan predikat cumlaude di Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta.Â
Dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,56 dan masa studi 3 tahun 8 bulan, Nur Fatia membuktikan bahwa disabilitas bukanlah hambatan untuk mencapai prestasi. Nur Fatia menjadi salah satu dari 16 penyandang disabilitas yang direkrut Polri melalui Biro Pengendalian Personel SSDM Polri dalam penerimaan Bintara Tahun Anggaran 2024. Dari jumlah tersebut, terdapat 3 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki yang diterima sebagai Bintara. Perekrutan ini merupakan langkah progresif Polri dalam memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas untuk bergabung dalam institusi keamanan negara.Â
Dalam wawancaranya, Nur Fatia menyampaikan motivasinya untuk terus berjuang, meski memiliki keterbatasan fisik. ""(IPK-nya) 3,56, saya kuliah 3 tahun 8 bulan di UII Jogja Fakultas Psikologi. Saya ingin membuktikan bahwa kekurangan itu tidak menghalangi, bahwa yang berkebutuhan khusus itu juga bisa," ungkapnya. Keberhasilan Nur Fatia merupakan inspirasi bagi banyak orang, terutama para penyandang disabilitas, bahwa mereka juga memiliki potensi untuk berkarya dan memberikan kontribusi nyata bagi bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H