Mohon tunggu...
Sanad
Sanad Mohon Tunggu... Mahasiswa/Pelajar -

Penulis Cerita Pendek

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menendang Mimpi ke Tempat Sampah

24 April 2017   16:58 Diperbarui: 25 April 2017   05:00 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tidak  mungkin!"  

"Kenapa?"  Bentak  Dinda.

"Iya  tidak  mungkin"  suara  itu  menghalus  ditelinganya.

"Kenapa?  aku  juga  perempuan,  apa  bedanya!"

"Sudahlah,  cepat  layani  aku,  sudah  kubayar  sewamu!"  

"iya,  tapi  kenapa?"  Dinda  memburu  kepastian.  

"Karena  mimpi  seperti  itu  hanya pantas  untuk  orang  kaya,  sadarlah!"

"Baiklah,  cepat  selesaikan  urusanmu  disini,  lalu  pergi!"  

"Aku  sudah  membayarmu!"  balas  suara  itu  mendesirkan  angin  ditelinga  Dinda,  seperti  menghembuskan  dendam  dan  kotoran  yang  tidak  mungkin  ingin  dilihat  oleh  orang  -  orang  yang  bermimpi  ingin  jadi  Kartini.  

"Buang  mimpimu  itu,  ketempat  sampah  jalang!"  suara  itu  menghilang  melewati  dinding  hitam,  menyisakan  dendam  yang  meradang  di  dada  Dinda.  

        

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun