Mohon tunggu...
Muhamad Kurtubi
Muhamad Kurtubi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengajar di pendidikan nonformal, Ketua PKBM Edukasi Jakarta

Menulis itu mudah yang susah mempraktekannya. Mempraktekkan itu mudah kalau sudah banyak menulis... Jadi sering-seringlah menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jum'at

7 Januari 2011   04:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:52 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12943737121938921860

Jum'at

hari yang dianggap mulia oleh para pencari hari yang istimewa untuk para pemberi hari libur mingguan bagi para santri hari kerja ekstra bagi para suami isteri

konon jum'at hari keramat para pencari terus mendekat malamnya berkumpul dan mengikat lalu berdoalah para malaikat

ada yang memuasakan diri bertadbir siang hari berfikir, malamnya berdzikir paginya memarkir dagangan, sorenya diusir namun katanya, hidup akan terus bergulir

Jum'at bukan hari terakhir masih ada enam hari untuk mengukir Jum'at berfikir, hari lain terus mengukir Jum'at berdzikir, hari lain tak mubadzir

jum'at banyak orang bertobat namun hari lain banyak yang terus maksiat keduanya memang terus mendekat karena berjalan menuju Tuhan ada yg lemah ada yang kuat

Jum'at bukan harinya pejabat bagi mereka yang tidak peduli kepada rakyat saat yang lain ikut bertobat pejabat dan penjahat mencari rabat

lalu untuk apa hari jum'at kalau bukan untuk berkerabat kalau bukan untuk bertaat begitulah Nyai Solehat berwasiat

Menderas nasehat sorang nyai Cirebon, 1 Januari 2011

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun