Data UNESCO meliris, bahwa minat baca warganegara Indonesia 0.001 % dari 1000, artinya hanya 1 orang dari 1000. Indonesia berada pada urutan ke 60 dari 61 negara.
Kesadaran membaca sepertinya suatu hal yang membosankan, terparah lagi dianggap/dipandang buang-buang waktu, umumnya mereka lebih tertarik mendengar/menguping/mengekor dan menyampaikan (bicara) tanpa kreatifitas berpikir positif, malas menelusuri referensi kebenaran informasi yang didapatkan.
"bagai kerbau ditusuk hidungnya", akan "berlari kencang bila umpan/makanan diletakkan diujung hidung".
Diriwayatkan saat Baginda nabi Rasulullah SAW menerima wahyu untuk yang pertama kalinya dan diangkat menjadi Rasul. saat menerima wahyu di Goa Hira, Malaikat Jibril mengatakan kepada Muhammad untuk membaca, 'Bacalah!'
Beliau berkata, "Aku bukan pembaca." Karena tidak bisa membaca Nabi Muhammad pun ketakutan.
Mari mulailah dengan membaca (terus belajar) sebab minat baca kini sudah sangat rendah dan memprihatinkan, telah mendarah daging pada hampir semua kalangan usia. Si muda asik berimajinasi, si tua pasrah pada suasana diri. Pantaskah kita diam sampai disini, apakah? suatu bangsa dan negara bisa berkompetisi dan berkontribusi untuk maju tanpa terus belajar (membaca) dan berpikir inovatif (perubahan menjadi lebih baik).
"Semakin banyak referensi bacaan, membangun rasa percaya diri lebih besar"
Tips membaca buku yang perlu dipersiapkan adalah:
1. Referensikan bacaan; minimal 2 judul buku yang serupa, Â pengarang dan atau penerbit berbeda dan sesuaikan dengan minat dan bakat.
2. Kondisikan phisik sehat (fokus) juga suasana lingkungan sekitar saat membaca.
3. Baca berulang dan konsultasikan (diskusi) pada nara sumber yang berkompeten bila diperlukan.Â
4. Sudahi membaca dengan mengingat-ngingat kembali pada hal yang dibutuhkan/manfaat.