Mohon tunggu...
Sultan AbdulJalil
Sultan AbdulJalil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

non scholæ sed vitæ discimus

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kutitipkan Pada Sipir

15 Maret 2024   01:00 Diperbarui: 15 Maret 2024   01:01 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Diantara miliyaran manusia dimuka bumi ini, sebagian dari mereka mudah dirayu. Berbagai macam model rayuan bisa dari hal yang ringan sampe yang berat. Jika kita definisikan rayuan sering diartikan sebagai godaan. Ada tiga godaan yang sering diistilahkan oleh manusia. harta, tahta dan wanita.

Hal tersebut bisa merayu manusia untuk berbuat lebih dari batas yang telah ada. Dimulai dari menipu sampe membunuh banyak orang. Karena pada dasarnya rayuan berusaha memenuhi hasrat manusia, entah ini benar atau tidak tapi entahlah. Saya pun disini berusaha merayu kalian lebih dalam lagi.

Saya sebagian dari manusia yang mudah dirayu, apalagi lewat rayuan tahta. Entah masih kekanak kanakan atau kelebihan imajinasi. Saya sendiri sering menganggap diri saya sebagai raja. yah, tidak ada salahnya jika kita menganggap diri kita seperti apa. Makanya tahta adalah rayuan yang membuat saya melemah seketika jika terkenanya.

Tapi kalau rayuan harta itu tidak terlalu ngefek bagi saya karena memang tidak suka menumpahkan darah ataupun bersitegang dengan orang orang, hanya karena harta yang bukan milik kita, digaris bawahi ya bukan milik kita seperti harta warisan. Kenapa saya beranggapan bahwa harta warisan bukan milik kita karena kita tidak punya andil dalam proses harta itu bisa ada. Kita hanya punya status yang digendong oleh hukum. Makanya saya bersyukur tuhan memberikan saya pandangan yang berbeda dari kebanyakan orang mengenai harta warisan.

Dan rayuan yang paling kuat sebenarnya ialah rayuan wanita. Saya pernah dengar dengan perkataan rayuan wanita lebih kuat daripada rayuan setan. Terus semisal setan berjenis kelamin yang sama dengan wanita apakah kekuatan rayuannya tu jauh lebih kuat? hmm, kita anggap bisa saja. Lantas apakah wanita bisa terkena rayuan wanita juga? atau dalam perspektif wanita itu tiga godaannya harta, tahta dan pria?. Membingungkan juga ya, saya jadi bingung karena bisa saja anggapan saya salah. 

Soalnya kata istri saya laki laki itu tempatnya salah. Tapi yang terpenting rayuan wanita itu hebat bukan main, jika dilihat dari segi sejarah banyak perpecahan karena wanita. Dalam lingkup sekolahpun masih ada anak remaja yang perang geng karena merebutkan wanita, istri saya pun sering merayu saya, apalagi pas ada potongan harga di pusat perbelanjaan. 

Saking hebatnya wanita merayu kadang kita tidak sadar bahwa kita sedang merayu. Bahkan teman kantor saya pernah pas pulang kerja dalam kondisi penuh dengan amarah iyu bisa jinak, karena rayuan dari istri dan anak perempuannya.

Sudahlah cukup nikmati sesaat saja percakapan kita toh juga sebentar dilupakan karena rayuan yang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun