Presiden Pertama kita pernah berkata :
"..... Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia" - Ir. Soekarno
Menurut saya, perkataan itu adalah suatu lecutan semangat yang seharusnya membuat para pemuda menjadi tonggak pembangun bangsa kita tercinta " Indonesia". Entah kenapa, saya selalu berfikir bahwa pemuda adalah sebuah elemen penting dalam suatu bangsa.
Berbicara tentang pemuda, di negeri kita tercinta ini banyak hal yang tidak bisa kita pungkiri bahwa bibit pemuda-pemuda hebat indonesia sejak kecil sudah mengalami serba kekurangan, dan permasalahan hidup yang luar biasa. Tanpa kita bisa pungkiri, banyak anak-anak Indonesia yang sejak kecil sudah mengais rezeki di jalanan, banyak yang putus sekolah, menengadahkan tangan di trotoar dan angkutan umum, bahkan banyak yang mati tertindas kerasnya hidup di Negeri ini.
Sungguh kontradiksi yang sangat terlihat dengan gambaran pemuda yang dicita-citakan Presiden Pertama kita Ir. Soekarno. Memang berat untuk merubah semuanya menjadi apa yang dicita-citakan, tapi tak ada salahnya kita mencoba melakukan perubahan dengan harapan Pemuda Indonesia bisa menjadi lebih baik.
Mungkin tidak etis bagi saya membicarakan soal Anak-anak Indonesia yang masih banyak mendapatkan kekurangan, dan penderitaan, tapi saya belum memiliki usaha untuk memperbaiki anak-anak indonesia. Tapi, saya sangat menyukai anak-anak, saya sangat senang mengajar anak-anak, dan saya sangat ingin melihat anak-anak Indonesia memiliki pengetahuan yang tinggi. Karena saya fikir ilmu adalah salah satu hal yang terpenting yang harus dimiliki Anak-Anak Indonesia.
Banyak cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menanamkan ilmu pengetahuan bagi anak-anak, tapi saya berfikir di Negeri Seluas Indonesia, dan Negeri Sekaya Indonesia di Zaman Globalisasi ini... Kita harus memandang lebih luas dunia melalui "Internet". Mengapa Internet, karena Internet merupakan Revolusi bagi buku yang sudah menjadi Jendela Dunia selama ini. Internet merupakan salah satu kebutuhan yang penting di Indonesia ini, karena tak bisa kita pungkiri Internet di Indonesia masih jauh terpuruk. Bahkan banyak orang yang mengatakan "ah... Internetnya Lelet", "ah.. Internetnya Disconnect Mulu"
Tapi apakah anda tahu bahwa orang-orang di tempat terpencil seluruh Indonesia sangat bersyukur saat mendapatkan Internet. Saya pernah bekerja di salah satu perusahaan swasta yang mengurusi Project Pusat Layanan Internet Masyarakat, dan saya sering berkomunikasi dengan beberapa masyarakat yang berada di daerah terpencil di Papua, dan Maluku. Sungguh perasaan luar biasa saat saya berkontribusi untuk memperbaiki permasalahan Internet di Papua dan Maluku. Tapi, yang membuat saya terharu dan merasa malu adalah saya sering mengeluh bahwa Internet itu mahal, lambat, sering disconnect dan lain sebagainya, Tapi saat saya memperbaiki salah satu koneksi Internet di Papua, tepatnya Kecamatan Paniai Timur, Pengelola disana berkata "Pak, terima kasih telah memperbaiki koneksi Internet di Kecamatan kami... Anak-anak disini sangat senang dengan adanya Internet dan bisa membuka wawasan.. Walaupun kami ada di Pulau Terpencil kami sangat berterima kasih" Kata Pengelola di Suatu SD di Kecamatan Paniai Timur.. dan beliau sampai-sampai mengisikan Pulsa Rp. 100.000,- kepada saya. Sejak saat itu, saya mulai sadar betapa masyarakat terpencil di Papua sana bersyukur dengan adanya Internet walaupun koneksinya jauh lebih lambat dibanding dengan Paket Internet yang kita gunakan.
Selain itu, saya juga pernah melakuakan Pengabdian Kepada Masyarakat dari Kampus tempat saya belajar sekarang di Kabupaten Bandung. Dari Program Tim PKM Kampus kami, kami melakukan Book For Jabar yaitu sebuah Program memberikan Buku dan Perpustakaan kecil untuk sekolah-sekolah terpencil yang tidak memiliki Perpustakan di Seluruh Jawa Barat. Saat itu, kami memberikannya ke sebuah SD terpencil di Desa Kemang, Kabupaten Cianjur. Saya baru pertama kali melihat secara langsung bagaimana sekolah yang ada di daerah terpencil, dan sungguh terharu melihat anak-anak yang sangat ceria menyambut kedatangan kami tanpa tahu bahwa sebenarnya sekolah mereka sungguh jauh kondisinya dibandingkan sekolah-sekolah negeri yang ada di perkotaan. Anak-anak disana memiliki semangat belajar dan membaca yang tinggi, tapi jangankan Internet buku pun mereka cukup sulit mendapatkannya. Bahkan Kepala Sekolahnya mengatakan "Bapak mah tos lieur mikiran bantosan buku ti pemerintah teh, seeur birokrasina.. Matakna hatur nuhun pisan ka sadayana mahasiswa anu atos ngabantosan masihan buku ka ieu sakola" (Dalam Bahasa Sunda)
Intinya Kepala Sekolah disana menyayangkan bantuan buku dari pemerintah tidak sepenuhnya sampai ke sekolah di daerah terpencil, dan berterima kasih kepada mahasiswa yang telah peduli.
Maka dari itu, saya memiliki mimpi ingin membuat program pengembangan dari Pusat Layanan Internet Kecamatan yaitu membuat "Internet Masuk Desa". Saya ingin di Desa-desa terpencil bisa merasakan bagaimana kemajuan teknologi, tambahan wawasan, dan hal lainnya. Saya ingin Program Internet Masuk Desa ini dilakukan di seluruh sekolah di desa-desa dengan terinput layanan-layanan aplikasi Pembelajaran untuk anak-anak, dan Proxy yang melakukan limit bagi hal-hal yang tidak bermanfaat untuk anak-anak. Dengan itu, anak-anak bisa membuka jendela dunia lebih luas dan dapat menghindari hal-hal negatif dari Internet.