Wacana kenaikan tarif KRL Commuter Line membuat heboh pengguna transportasi umum. Rencananya, tarif dasar KRL yang awalnya Rp 3.000 untuk 25 km pertama akan dinaikkan menjadi Rp5.000.
Terdapat pro dan kontra terkait kenaikan tarif ini. Berkaca dari hal tersebut, mari kita intip terlebih dahulu pelayanan serta fasilitas Commuter Line di New York dan Singapura.
Commuter Line di New York
Beberapa rekan saya yang pernah mengunjungi kota ini, menuturkan pengalaman yang mengesankan saat naik Commuter Line. Mereka merasakan fasilitas dan pelayanannya yang cukup memadai.
Stasiun dan kereta Commuter Line tampil lebih modern dengan fasilitas seperti jaringan wifi hingga kursi roda bagi yang membutuhkan.
Selain itu, wisatawan tak perlu kebingungan karena pihak kereta api menyediakan buku panduan berisi berbagai informasi yang sekiranya dibutuhkan penumpang.
Informasi itu meliputi cara menelusuri armada kereta NYCS, peta, informasi kereta express, dan kereta lokal, aplikasi NYCS di ponsel pintar, harga tiket, etika dan aturan di dalam kereta, hingga informasi mengenai keamanan.
Commuter Line di Malaysia
Terdapat lima jenis transportasi berbasis rel di Kuala Lumpur: KL Monorail, LRT (light rapid transit), KTM Komuter, KLIA Ekspres/ KLIA Transit, dan yang paling baru MRT (Mass Rapid Transit). Kelimanya dikenal sebagai sebuah sistem bernama Klang Valley Integrated Rail Transit.
Nah, salah satu dari transportasi itu yakni  KTM (Keretapi Tanah Melayu) Komuter merupakan kereta api jarak dekat.Â