Mohon tunggu...
Kurniawan Santoso
Kurniawan Santoso Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo, saya Kurniawan Santoso seorang pemuda dari desa yang bercita-cita ingin berkonstribusi dalam pembangunan negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Majnun yang Tak Mau Kehilangan Belahan Jiwa

16 Juni 2022   11:38 Diperbarui: 16 Juni 2022   11:59 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Alkisah Suatu ketika majnun sedang sakit kemudian sama teman-temannya dibawa ke tabib (dokter), sesampainya di rumah tabib kemudian tabib berkata

Tabib: " Oh ini sakitnya sudah parah harus dibedah karena ada yang infeksi ada darah yang harus dikeluarkan ", tapi majnun menolak

Majnun: " Jangan saya tidak mau dibedah ". Tabib pun bingung dengan tingkah laku si Majnun
Tabib: " Loh kok kamu takut selama ini kan kamu keluar masuk hutan sendiri, ketemu sama binatang buas saja  tidak takut, kok mau dibedah saja seketika kamu takut? ",
Majnun: " Bukan dibedahnya yang saya takut "
Tabib: " Lalu apa yang kau takutkan? "
Majnun: "Aku takut pisaunya menyakiti Laila"
Tabibnya semakin heran
Tabib: "Lah menyakiti dari jalur mana?, orang yang dibedah kan badanmu"
Majnun: "Justru itu, Laila itu ada di setiap tubuhku dia ada di aliran darahku jadi aku takut menyakiti"


Itulah cinta ketika orang yang yang sudah mencintai antara yang mencintai dan dicintai sudah tidak terbedakan lagi, jadi ketika Laila disakiti Majnun yang sakit, ketika Majnun yang disakiti Laila yang sakit, seketika yang dikhawatirkan oleh Majnun adalah sakitnya Laila, kenapa? Kalau sampai Laila tahu Majnun dibedah, Laila juga akan merasakan sakit yang diderita oleh Majnun keadaan inilah yang dikhawatirkan oleh Majnun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun