Mohon tunggu...
Kurniawan Respati Istyastono
Kurniawan Respati Istyastono Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

pelajar tahun pertama seminari mertoyudan

Selanjutnya

Tutup

Diary

Lika-liku Seminaris Tahun Pertama Seminari Mertoyudan

27 September 2024   09:01 Diperbarui: 27 September 2024   09:06 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi penulis

Selama kurang lebih dua bulan, seminaris Medan Pratama telah menjalani studi di Seminari Mertoyudan. Para seminaris merasakan gejolak yang tidak biasa, yaitu rasa kangen. Selama 40 hari para seminaris merasakan hal yang sama pastinya di Medan Pratama ini. Masa 40 hari dikenal sebagai masa karantina para seminaris. Selama masa karantina ini para seminaris mendapat fasilitas yang sedikit untuk yang berhubungan dengan internet. 

Puncak masa 40 hari adalah HOT atau Hari Orang Tua, para seminaris akhirnya dapat bertemu dengan orang tua yang mereka rindukan sekali. Setelah selesai masa karantina, para seminaris dapat mengakses internet melalui R-Kom (Ruang Komputer) dan KomMed (Komputer Medan). Selain itu, para seminaris juga merasakan keluar dari seminari yang dikenal dengan istilah Ambulasi yang berasal dari bahasa latin Ambulare yang berarti berjalan-jalan. 

Selama sekian lama merasakan fasilitas yang semakin banyak, para seminaris diharapkan belajar bertanggung jawab dalam menggunakan fasilitas itu. Namun, ada beberapa masalah yang dihadapi beberapa seminaris yang berakibat fatal dan mendapatkan hukuman untuk satu angkatan. Sebagai hukumannya, seminaris Medan Pratama tidak diperbolehkan menggunakan R-Kom dan KomMed serta tidak boleh Ambulasi sampai waktu yang tidak dapat ditentukan

K.R.I Seminaris Medan Pratama Seminari Mertoyudan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun