Mohon tunggu...
Iwan Kurniawan
Iwan Kurniawan Mohon Tunggu... Buruh - kalau tidak begini ya begitu

hanyalah seorang anak muda biasa yang sangat mencintai Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Membeli Masa Depan dengan Harga Sekarang

29 Maret 2021   15:23 Diperbarui: 30 Maret 2021   09:06 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melihat kata-kata diatas tentu kita akan bertanya apa sebenarnya makna dari kata-kata tersebut ?

Sebelum menjabarkan hal tersebut mari kita coba mengingat kapan terakhir anda berkata "Coba gue blaa.. blaa.. blaaa dari dulu pasti bla.. blaa... blaa.. blaaaa....", kata kata tersebut merupakan penyesalan yang biasa kita ucapkan. Anggaplah contoh anda ingin mengikuti kejuaraan catur pada empat bulan mendatang karena hadiah yang ditawarkan menurut anda katakanlah cukup besar. 

Anda sudah berlatih cukup keras untuk memersiapkan diri namun di tengah jalan anda berubah pikiran dikarenakan anda berpikir bahwa yang akan menjadi lawan anda nantinya adalah orang orang yang sangat ahli di bidang percaturan sehingga anda mengurungkan niyat anda untuk mendaftarkan diri dalam kejuaraan catur tersebut.

Empat bulan sejak diumumkannya kejuaraan catur akhirnya tiba, kejuaraan pun di mulai. Hari itu anda mengunjungi tempat kejuaraan catur tersebut ternyata peserta yang ikut serta dalam kejuaraan tersebut ternyata tidak terlalu banyak. Anda pun secara tidak sengaja bertemu dengan teman anda disana kemudian anda bertanya kepada teman anda kenapa tidak ikut kejuaraan ?

Teman anda menjawab dengan nada yang pesimis bahwa awalnya ia berpikir dalam kejuaraan catur ini yang akan menjadi lawannya nanti adalah orang yang sangat mahir dalam dunia percaturan. kali ini anda memiliki seseorang yang sepemikiran dengan anda. Anda pun pada akhirnya berkata dalam hati "Coba aja gue ikut lomba catur ini pasti peluang menang akan sangat besar karena pesertanya tidak terlalu banyak"

Dari cerita singkat diatas pesan apa yang kita dapat ?

  • Jangan menyiakan kesempatan yang ada.
  • Jangan takut mencoba, karena semua orang yang kita lihat mahir hari ini berawal dari seorang pemula.
  • Keberuntungan akan berpihak pada orang yang optimis.

Kembali cerita awal, dua bulan sudah kejuaraan catur tersebut telah berlalu. Pendaftaran kejuaraan catur pun kembali di buka dan anda pun memutuskan untuk mendaftar dan sangat optimis atas hal tersebut. Anda beranggapan bahwa kejuaraan kali ini akan sama dengan kerjuaraan catur sebelumnya yang pesertnya tidak terlalu banyak. 

Tiba saatnya hari dimana kejuaraan dimulai. Anda datang ketempat kejuaraan diadakan dan anda sangat terkejut karena disana sangat ramai. Keramaian tersebut bukan karena penonton namun sebaigaian orang dari keramaian tersebut adalah peserta kejuaraan. Tentu saja peluang anda menang kali ini sangat kecil. Benar saja di pertandingan awal anda sudah kalah melawan seseorang yang sangat mahir.

Dari cerita utuh tersebut sekiranya apa yang dapat kita jadikan sebagai pembelajaran? dan apa hubungannya dengan pembuka di awal tadi?

  • Dimasa depan segalanya akan menjadi semakin susah. Semakin banyak orang yang ahli sehingga peluang anda menjadi seorang pemenang semakin kecil. Bayangkan pada saat aplikasi Gojek baru diluncurkan kebanyakan driver dapat mengantongi income yang dapat dikatakan cukup tinggi dikarenakan banyaknya demand sedangkan supply atau drivernya sedikit (tutur seorang driver ojol sejak tahun 2012). Namun kini jumlah driver dapat lebih banyak dibandingkan demand di beberapa tempat sehingga mau tidak mau harus bekerja ekstra demi tercapainya target mimimal yang ditetapkan.
  • Jangan takut mencoba hal yang baru. Kita setuju bahwa inflasi itu nyata dimana harga harga terus melambung tinggi akibat daya beli uang yang semakin menurun. Sebagai contoh sederhananya dahulu saat saya mengikuti bimbingan belajar di sekolah dasar cukup hanya dengan biaya Rp 10.000,- perbulannya. Tetapi kini saya rasa hampir sangat mustahil ada. Oleh sebab itu "investasilah pada leher keatas karena jika pada emas ataupun uang dapat dicuri". Anda dapat melalui kursus, pelatihan, mengikuti sertifikasi ataupun anda dapat mensisihkan duit untuk membeli kuota dan anda dapat mengakses materinya di internet. Anda akan akan berterimakasih pada diri anda di kemudian hari.
  • Lihatlah peluang dengan benar. Dengan begitu anda akan menjadi lebih mudah untuk menjadi seorang pemenang. Peluang yang anda lihat dan anda tuangkan dalam bentuk ide mungkin tidak sama dengan orang lain. Mungkin saja banyak orang yang tidak setuju terhadap apa yang anda pikirkan dan mungkin juga akan terjadi banyak penolakan terhadap ide anda tetapi cobalah lihat Warrant Buffet (Investor/Berkshire Hathaway), Elon Musk (Tesla & SpaceX), Mark Zuckerberg (Facebook), Steve Jobs (Apple. Inc), Larry Page dan Sergey Brin (Google), Nadiem Makarim (Gojek), Lo Kheng Hong (Investor Pasar Modal). Mereka adalah beberapa contoh orang yang mempu melihat peluang dalam minimnya dukungan.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun