Mohon tunggu...
Iwan Kurniawan
Iwan Kurniawan Mohon Tunggu... Buruh - kalau tidak begini ya begitu

hanyalah seorang anak muda biasa yang sangat mencintai Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Harap-Harap Cemas, di Depan Masih Panjang

5 November 2018   10:47 Diperbarui: 6 November 2018   12:43 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak bisa dipungkiri dewasa ini kita semakin berharap-harap cemas dengan apa yang terjadi nanti di masa depan. Semakin banyaknya orang-orang yang berpendidikan tinggi pun membuat liga persaingan semakin sengit. Banyak sekali yang berasumsi bahwa mereka yang memiliki nilai baik disekolahnya dan bersekolah di sekoah yang terbaik adalah mereka yang akan ememiliki karier yang cemerlang dimasa depan tetapi tidak semua nya benar, banyak dari kita bahkan sering kita dengar dari teman-teman ataupun kerabat dan sodara kita yang berpendapat

"orang yang berpendidikan tinggi belum tentu sukses" tetapi perlu kita garis bawahi kebanyakan orang yang sukses adalah orang yang mengenyam bangku pendidikan.

Oleh sebab itu sangat penting bagi kita untuk berusaha mengnyam bangku sekolah, dalam buku Imptient Optimist dimana Bill Gates pernah berkata "Saat ini Kuliah sama pentingnya seperti SMA".

Walaupun Bill Gate sendiri tidak menamatkan pendidikannya di Universitas Harvard tetapi kata dari pendiri Microsot tersebut memang benar, saat ini rata-rata seleksi dalam perekrutan karyawan adalah minimal berpendidikan Sarjana (S-1).

Itu artinya standar sebuah pendidikan terus mengalami peningkatan, dahulu semasa hidup kakek saya di Bali kira kira tahun 1950'an beliau sudah menjadi seorang guru sekolah dasar di Singaraja hanya berbekalkan ijazah SMP dikala itu tetapi dizaman itu tidak banyak yang ingin menjadi guru karena honor yang sangat minim, kemudian dizaman ayah saya kira-kira tahun 1980'an syarat pun berubah menjadi minimal SMA. 

Hal tersebut membuktikan bahwa pendidikan merupakan modal awal yang harus diperoleh seseorang untuk bisa bersaing di masa depan.

 Tetapi pertanyaan yang timbul sekarang adalah kenapa banyak dari kalangan yang berpendidikan tersebut menganggur ? atau yang sering kita dengar dari teman-teman di lingkungan kita yang masih belum bekerja adalah "The Free Man"

Memang untuk menjawab sebuah kemungkinan tidak selalu bisa diukur dengan pasti tetapi yang menjadi point penting disini adalah

knowlegde-5be11fcd6ddcae0ae7301deb.jpg
knowlegde-5be11fcd6ddcae0ae7301deb.jpg
Nilai Tambah, merupakan hal-hal yang menjadi keunggulan yang tidak semua kompetitor memiliki hal tersebut atau melakukan hal tersebut. Nilai tambah dalam konteks berdagang adalah sebuah nilai yang diperoleh oleh konsumen dengan mengeluarkan biaya yang sama. Berbeda dengan tambahan harga, tambahan harga adalah sesuatu tambahan biaya untuk pengeluaran yang berbeda seperti contoh tambahan biaya konsultasi, tambahan biaya packing, tambahan biaya pengiriman.

Dalam kontek ini nilai tambah yang dimaksud adalah nilai-nilai yang kita miliki lebih dibandingkan orang lain seperti pertanyaan simpel

Apa istimewanya air tawar ? tentu tidak ada, itu adalah hal yang umum kita konsumsi sehari hari dirumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun