Guru belajar dari keteledanan Nabi Muhammad SAW
Oleh Kurniasih,S.Pd
(Ditulis dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, strategi guru di era pandemi dengan meneladani  sifat Nabi )
Menjadi seorang guru yg digugu  dan ditiru itu tidaklah mudah banyak sekali ujian dan kendalanya, guru harus memainkan peran berbagai aktor hebat, seperti menjadi hakim, polisi, jaksa dan psikolog yang baik bagi anak didiknya, sehingga untuk mengukur baik atau tidaknya guru tersebut bukan ditanya dari atasannya,tapi tanya lah dari muridnya,apakah guru tersebut menjadi guru favorit anak anak atau menjadi teladan bagi anak anak yang akan dikenang sepanjang masa.
Menjadi guru yg  baik diperlukan guru yang tangguh,melalui maulid nabi ini,saya mengambil momentum berbenah untuk menyiapkan generasi yang tangguh. Namun, untuk membentuk generasi tangguh diperlukan juga guru yang berjiwa tangguh. Artinya guru yang mau menempa diri, mau meningkatkan kompetensi diri, dan mau belajar untuk kemudian mau menularkan dan membaktikan dirinya untuk kepentingan perserta didik khususnya dan pendidikan pada umumnya.
Selain itu, dibutuhkan pula guru tangguh yang mempunyai jiwa keteladanan pada diri guru tersebut. Lalu, jiwa keteladanan bagaimana yang dibutuhkan guru agar bisa membentuk generasi tangguh di masa mendatang?
Nabi Muhammad SAW, sebagai nabi dan rosul yang diutus oleh Allah SWT di jazirah arab, tentu sudah dibekali dengan ilmu dan pengetahuan akan kondisi masyarakat arab dan sebagainya yang manfaatnya untuk memudahkan Nabi Muhammad SAW dalam mendidik kaumnya dari zaman jahiliah atau zaman kebodohan ke zaman yang lebih beradab.
Sebagaimana kita ketahui bersama, Nabi Muhammad SAW memiliki empat sifat utama, di mana sifat tersebut sudah terbukti kebenarannya membentuk generasi tangguh yang mampu menjadi penerus Nabi Muhammad SAW dalam mendidik kaum arab jahiliah setelah beliau wafat.
Adanya generasi khulafaur rasyidin, dengan sahabat Abu Bakar Ash shidiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abu Thalib sebagai penerus nabi, adalah salah satu bukti generasi tangguh hasil didikan Nabi Muhammad SAW yang mampu menjadi penerus nabi dalam dakwah memerangi segala bentukkejahiliyahanatau kebodohan masyarakat arab waktu tersebut.
Guru, sebagai pendidik yang berperan penting dalam membangun jiwa generasi penerus bangsa hendaknya juga bisa meneladani nilai-nilai positif sifat keteladanan Nabi Muhammad SAW tersebut.
Apalagi dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dikatakan, bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.