[caption id="attachment_176619" align="aligncenter" width="586" caption="Inilah pendiri posterous yang sudah ada di kantor twitter"][/caption] Sudah meluas beredar berita kalau posterous diakuisisi oleh twitter. Walau bukan penyedia blogging nomor satu, tetapi pengguna posterous lumayan banyak. Posterous adalah sejenis dengan Tumblr yaitu tempat blogging yang mengutamakan kemudahan. Apalagi di posterous, lebih mudah dalam memposting teks atau file berformat foto, video atau audio. Pertama kali saya tahu posterous diakuisisi oleh twitter adalah saat saya yang jarang membuka dasbor posterous melihat pengumuman kalau posterous telah diakuisisi oleh twitter. Karena memang saya lebih suka memposting ke posterous lewat email daripada langsung lewat dasbornya. Selain mudah juga lebih cepat. Hanya dengan kirim email ke post@posterous.com dari email saya, teks dan foto yang saya lampirkan sudah terposting di blog posterous saya dengan rapi. Lalu bagaimana setelah posterous diakuisisi oleh twitter? Menurut berita yang saya baca dari blog techno, dalam pengakuisisian ini twitter cenderung ingin memanfaatkan sumber daya manusianya bukan platform posterousnya. Si pendiri posterous yang wajahnya seperti orang India itu kalau tidak salah dijadikan manager produk. Posterous yang sudah empat tahun eksis ini didirikan oleh orang yang sebelumnya bekerja di Apple. Sempat membaca pengumuman yang ditulis langsung oleh pendiri posterous di blog resmi posterous dengan bantuan google translate, maklum saya tidak pintar berbahasa Inggris. Dari pengumuman itu ditulis kalau posterous akan tetap seperti biasa tetapi di akhir tulisan mengindikasikan akan ditutup. Ditulis akan diberitahukan cara memindahkan konten yang sudah ada di posterous jika memang posterous akan ditutup, itulah yang membuat saya menebak suatu saat, kalau posterous akan segera ditutup itupun juga diamini oleh pengamat sosial media. Dari berbagai tulisan-tulisan atau berita ketika suatu layanan sosial media diakuisisi oleh layanan lain yang lebih besar atau populer bisa jadi layanan yang diakuisisi itu akan ditutup. Seperti kabar yang terbaca dari salah satu tweet yang melintas di lini masa saya, kalau gowala sebagai layanan sosial media berbasis tempat, sejenis foursquare. Gowala setelah diakuisisi oleh facebook setelah itu gowala pun ditutup, itu mungkin juga pengambilan sumber daya manusia oleh facebook yang sedang mengembangkan layanan berbasis tempat di produknya. Lalu kalau kebanyakan orang menggunakan posterous sebagai photoblog, karena kemudahannya yang bisa posting lewat email begitu pun seperti saya, lalu akan berpindah kemana? Dulu sudah pernah mencoba sosial media berbagi foto seperti flickr sayangnya di sana dibatasi hanya 200 foto, jika mau mengunggah lebih dari itu dan tersimpan harus up grade ke pro. Sebenarnya buka photografer, hanya punya kamera handphone dengan resolusi rendah tetapi sebuah foto kadang lebih mampu bercerita banyak dari tulisan, dan akan lebih bermanfaat jika terarsipkan dengan baik. Ada banyak layanan blogging, sekarang harus mulai berpindah, jikalau memang benar posterous suatu saat sebentar atau lama akan ditutup. Mencoba-coba yang cocok dan nyaman untuk mengunggah foto. Kabar ini pun juga dimanfaatkan wordpress.com untuk menarik blogger berpindah ke sana, di blog resmi wordpress.com ditulis kabar posterous yang diakuisisi oleh twitter dan tutorial cara memindahkan konten dari posterous ke blog di wordpress. Saya sendiripun termasuk orang yang terbujuk dan memindahkan konten dari kurniasepta.posterous.com ke http://kurniasepta.tumblr.com yang lebih banyak fitur. Walaupun demikian masih belum menemukan thema yang pas di mata dan di hati serta kemudahan layaknya di posterous dulu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H