Saat Umanis Galungan Objek Wisata Sangeh ini mencapai lebih dari 1.500 orang. Jika dibandingkan dengan situasi normal sebelum masa Pandemi Covid--19, jumlah kunjungan wisatawan tersebut tidaklah jumlah yang terbanyak. Tetapi, pihak dari Objek Wisata Sangeh ini sangat bersyukur karena di tengah masa Pandemi Covid--19 ini, tingkat kunjungan dari wisatawan masih cukup ramai pada saat libur hari raya. Objek Wisata Alas Pala Sangeh ini mulai menggeliat ketika pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dilonggarkan dan turun ke level 2 di Kabupaten Badung. Mulai dari bulan Oktober 2021, pendapatan yang diperoleh dari Objek Wisata Alas Pala Sangeh ini bisa menutupi biaya operasional dan juga pakan monyet yang terdapat di Objek Wisata tersebut.
Pengelola Objek Wisata Alas Pala Sangeh setidaknya harus merogoh kocek minimal Rp 30 juta per bulannya dan kemudian dibagi lagi untuk biaya operasional serta pakan monyet. Pakan monyet dianggarkan Rp 500 ribu per harinya dengan berbagai varian makanan ketela dan pisang.
Selanjutnya terdapat Objek Wisata Taman Ayun yang juga cukup ramai dipadati oleh wisatawan lokal walaupun cuaca tidak terlalu mendukung, tetapi tidak mengurangi semangat dari para wisatwan lokal untuk menikmati suasna liburan hari raya. Salah seorang pengunjung Objek Wisata Taman Ayun mengatakan bahwa sejak Pandemi Covid--19 hampir 2 tahun yang lalu, nyaris tidak pernah berwisata karena semua Daerah Tempat Wisata ataupun Objek Wisata ditutup.
Manager dari Objek Wisata Taman Ayun ini mengatakan bahwa para pengunjung yang datang ke Objek Wisata Taman Ayun masih didominasi oleh wisataman domestic dan wisatawan mancanegara sama sekali belum ada yang berkunjung. Objek Wisata Taman Ayun menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang cukup ketat kepada para pengunjung guna mencegah penularan virus corona di masa Pandemi Covid--19. Protokol Kesehatan (prokes) yang diterapkan dimulai dari mencuci tangan di depan lokasi penjualan tiket lalu dilanjutkan dengan pengecekan suhu tubuh. Para pengunjung juga harus menggunakan scan barcode (QR Code) yang ada pada aplikasi PeduliLindungi.
Tak hanya itu saja, pada saat hari Umanis Galungan Pantai Mertasari yang terletak di Denpasar Selatan terdapat ratusan pengunjung yang menikmati suasana di pantai tersebut walaupun cuaca pada saat itu tidak terlalu mendukung. Para pengunjung Pantai Mertasari melakukan berbagai aktivitas seperti berenang ataupun sekedar bermain air, menikmati tenangnya air laut sambil mengobrol dengan keluarganya ataupun teman dan juga menikmati kuliner yang ada di Pantai Mertasari tersebut seperti lumpia dan jagung bakar.
Walaupun terlihat cukup ramai kunjungan di Pantai Mertasari tersebut, tetapi jumlah pengunjung  bisa dikatakan tidak seramai seperti pada hari libur biasanya. Sebagian dari warga juga mempertimbangkan cuaca yang kurang mendukung. Meskipun begitu, jika dibandingkan dengan situasi pada saat hari Umanis Galungan sebelumnya, Umanis Galungan kali ini masih bisa dikatakan lebih baik. Karena pada saat Umanis Galungan sebelumnya pantai--pantai yang ada di daerah Bali dibatasi untuk para pengunjungnya mengingat penyebaran virus corona di masa Pandemi Covid--19 saat itu sedang meningkat.
I Wayan Suradarma yang merupakan Kepala Pecalang di Desa Adat Intaran mengatakan bahwa pengawasan yang ada di Objek Wisata wilayah Desa Adat Intaran seperti salah satunya Pantai Mertasari tetap dilakukan seperti di hari--hari biasanya. Pecalang Desa Adat Intaran bertugas mulai dari pukul 06.00 WITA hingga pukul 24.00 WITA pada setiap harinya, termasuk bertugas di wilayah area Pantai Mertasari. Pengawasan oleh Pecalang Desa Adat Incaran juga akan ditingkatkan jika nantinya terdapat kenaikan pada jumlah pengunjung ke Pantai Mertasari yang berpotensi mengakibatkan kerumunan. Supaya tidak membludaknya pengunjung yang datang ke Pantai Mertasari, para Pecalang Desa Adat Intaran menghimbau kepada para pengunjung agar tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Setelah mengetahui beberapa tempat objek wisata untuk bersantai menikmati suasana, kini kita akan membahas objek wisata dengan kegiatan lain pada saat hari Umanis Galungan. Pura Tirta Empul merupakan salah satu objek wisata yang berlokasi di Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Pura Tirta Empul merupakan Pura Kahyangan Jagad yang memiliki pancuran dan kolam suci yang digunakan oleh Umat Hindu untuk melakukan Penglukatan (pembersihan diri). Para Pemedek (pengunjung) memadati objek wisata Pura Tirta Empul guna melakukan proses persembahyangan sekaligus penglukatan saat Umanis Galungan. Salah satu pengunjung Pura Tirta Empul mengatakan ingin merayakan hari Umanis Galungan dengan melakukan penenglukatan segala hal buruk (mala) yang ada di dalam dirinya dapat dilebur sehingga semua pikiran serta tindakan yang positif selalu menyertai dirinya.
Sekianlah berbagai macam kegiatan yang biasa dilakukan oleh para Umat Hindu di saat hari Umanis Galungan.
Nama : Komang Kurnia Octa Della Putri
Jurusan : Bahasa Asing