Mohon tunggu...
Kurnia Nur Alif Yuliasti
Kurnia Nur Alif Yuliasti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memiliki hobi membaca seperti novel memiliki kepribadian yang baik,konten yang disukai adalah film,poltik, dan ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Harga Sembako Naik

12 September 2022   07:45 Diperbarui: 12 September 2022   07:58 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sembako adalah singkatan dari Sembilan bahan pokok yang terdiri atas berbagai bahan bahan makanan dan minuman yang secara umum sangat dibutuhkan masyarakat secara umum. Tanpa sembako kehidupan rakyat bisa terganggu karena sembako merupakan kebutuhan pokok utama sehari hari yang wajib ada dijual bebas di pasar. 

Di bawah ini adalah daftar nama anggota bahan pokok sembako sesuai dengan keputusan Menteri Industri dan Perdagangan no. 115/mpp/kep/2/1998 tanggal 27 Februari 1998, yaitu Beras dan Sagu, Jagung, Sayur sayuran dan Buah buahan, Daging(Sapi dan Ayam), Susu, Gula Pasir, Garam,Minyak Goreng, Minyak Tanah atau Gas.

Agar sebuah keluarga bisa dikatakan cukup sejahtera, tentu stok sembako harus mencukupi setidaknya beras, minyak goreng, dan bumbu masak wajib tersedia. Untuk harga sembako terbaru dibulan ini tampaknya mengalami kenaikan seiring dengan naiknya harga BBM yang diresmikan oleh pemerintah belum lama ini. 

Pasalnya, dengan kenaikan harga BBM membuat secara otomatis harga tarif angkutan untuk mengangkut beragam barang kebutuhan sehari-hari tersebut menjadi naik. 

Sehingga tak terelakkan lagi jika harga Sembilan makanan pokok menjadi ikut naik.Kebutuhan barang-barang pokok di Indonesia saat ini sedang mengalami krisis, dikarenakan harga barang-barang pokok yang melonjat naik.Sehingga masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhannya Sehari-hari.

Ini merupakan hal yang harus diatasi dan dicari jalan keluarnya. Apabila bahan-bahan dasar seperti kedelai, sagu, minyak tangah, minyak goreng dan lain-lain akan habis suatu saat nanti, itu akan berakibat buruk pada anak cucu kita. 

Mereka akan kesuliatan untuk bercocok tanam dan meningkatkan produksi pasar tradisional karena akan terus-menerus bergantung pada produk impor, dan tidak mau memanfaatkan sumber daya yang ada dalam negeri, dan itu akan menimbulkan rasa malas untuk bekerja keras. 

Hal tersebut dapat diatasi dengan cara kesadaran masyarakat agar dapat memanfaatkan kebutuhan produksi dalam negeri yang masih dapat dijangkau dari segi ekonomi. Dari segi pertanian sebenarnya kualitas dalam negeri jauh lebih baik karena Negara kita yang berada pada iklim tropis yang cocok ditanami apa saja.

Tapi langkanya sumberdaya alam di Indonesia karena masyarakatnya sendiri yang tidak dapat memanfaatkan dengan baik. Seandainya petani sukses dengan hasil taninya dan masyarakat tengah atas tidak menggunakan sumber daya alam luar negeri, mungkin Indonesia sekarang ini akan lebih makmur dan harga pasar masih relatif normal dan terjangkau oleh masyarakat bawah.

Kenaikan ini juga berakibat pada kesejahteraan rumah tangga yang sebelumnya dapat memenuhi hampir semua kebutuhannya, tapi setelah langkanya bahan-bahan pokok mereka mulai membatasinya.Dan itu sangat mengganggu ketentraman rumah tangganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun