Hidup manusia tidak terkecuali diibaratkan sebagai roda yang terus berputar selama manusia itu hidup. Jalan terus hingga mencapai titik dimana roda itu akan berhenti untuk selamanya yakni kematian. Roda menempuh banyak jalan, kemungkinan terbesar adalah dua jalan. Satu jalan yang beraspal, halus tanpa rintangan yang berarti. Dan jalan yang lain adalah jalan yang berbatu terjal, berliku, bahkan naik turun.
Roda yang melewati jalan beraspal, halus tanpa rintangan akan menemui kelancaran yang memudahkan ia melaluinya. Sama halnya hidup, tatkala manusia dihadapkan dengan segala kemudahan didepannya, tanpa usaha lebih manusia tersebut lancar melalui jalannya. Namun, manusia harus tetap waspada, terkadang jalan beraspal nan halus bisa jadi terlalu licin untuk dilewati. Terlalu percaya diri karena jalan tersebut sangat mudah dilewati, manusia tidak sadar diri akan keamanan apa yang bisa menjamin. Tanpa berpikir, terus saja roda itu berjalan. Â Karena tidak berhati-hati maka tergelincirlah ia masuk kedalam kubangan, atau bahkan jatuh terperosok di tebing yang curam.
Roda yang melewati jalan kedua, jalan yang berbatu terjal, berliku bahkan naik turun. Manusia yang tidak mau berpikir akan terus berjalan bermodalkan nekat. Beruntung dia bisa melewatinya meskipun belum ada tujuan pasti untuk apa melewatinya. Berbeda dengan manusia yang berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak, mengalami rintangan didepannya dia akan memikirkan strategi untuk melewatinya. Dengan keyakinan dan keberanian yang mantab dia akan terus berjalan walau harus menempuh jalan yang begitu terjal.
Intinya, hidup harus selalu berhati-hati walau dalam keadaan yang mudah maupun sukar. Dalam kehidupan harus memilih, melewatinya dengan baik atau memilih jalan lain yang belum tentu baik. Keyakinan akan kemampuan diri juga penting tapi janganlah terlalu berlebihan, segala yang berlebihan itu tidak baik. Pikirkan dengan baik sebelum bertindak, jangan gegabah. Semulus atau seterjal jalan yang harus manusia tempuh, tetap berpegang pada Allah pasti akan memperoleh kebaikan-kebaikan dalam hidupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H