Mohon tunggu...
Kurnia Fitriatun
Kurnia Fitriatun Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Ahmad Dahlan yang sedangberjuang meraih kesuksesan dunia dan akhirat :)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Hidup bagaikan Roda (Menempuh Jalan yang Berbeda)

27 November 2014   20:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:41 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup manusia tidak terkecuali diibaratkan sebagai roda yang terus berputar selama manusia itu hidup. Jalan terus hingga mencapai titik dimana roda itu akan berhenti untuk selamanya yakni kematian. Roda menempuh banyak jalan, kemungkinan terbesar adalah dua jalan. Satu jalan yang beraspal, halus tanpa rintangan yang berarti. Dan jalan yang lain adalah jalan yang berbatu terjal, berliku, bahkan naik turun.

Roda yang melewati jalan beraspal, halus tanpa rintangan akan menemui kelancaran yang memudahkan ia melaluinya. Sama halnya hidup, tatkala manusia dihadapkan dengan segala kemudahan didepannya, tanpa usaha lebih manusia tersebut lancar melalui jalannya. Namun, manusia harus tetap waspada, terkadang jalan beraspal nan halus bisa jadi terlalu licin untuk dilewati. Terlalu percaya diri karena jalan tersebut sangat mudah dilewati, manusia tidak sadar diri akan keamanan apa yang bisa menjamin. Tanpa berpikir, terus saja roda itu berjalan.  Karena tidak berhati-hati maka tergelincirlah ia masuk kedalam kubangan, atau bahkan jatuh terperosok di tebing yang curam.

Roda yang melewati jalan kedua, jalan yang berbatu terjal, berliku bahkan naik turun. Manusia yang tidak mau berpikir akan terus berjalan bermodalkan nekat. Beruntung dia bisa melewatinya meskipun belum ada tujuan pasti untuk apa melewatinya. Berbeda dengan manusia yang berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak, mengalami rintangan didepannya dia akan memikirkan strategi untuk melewatinya. Dengan keyakinan dan keberanian yang mantab dia akan terus berjalan walau harus menempuh jalan yang begitu terjal.

Intinya, hidup harus selalu berhati-hati walau dalam keadaan yang mudah maupun sukar. Dalam kehidupan harus memilih, melewatinya dengan baik atau memilih jalan lain yang belum tentu baik. Keyakinan akan kemampuan diri juga penting tapi janganlah terlalu berlebihan, segala yang berlebihan itu tidak baik. Pikirkan dengan baik sebelum bertindak, jangan gegabah. Semulus atau seterjal jalan yang harus manusia tempuh, tetap berpegang pada Allah pasti akan memperoleh kebaikan-kebaikan dalam hidupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun