Mohon tunggu...
Kurnia Dwi Nauvellysta
Kurnia Dwi Nauvellysta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Demam Berdarah di Indonesia

31 Oktober 2024   08:56 Diperbarui: 31 Oktober 2024   10:00 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Wabah demam berdarah yang terjadi saat ini menunjukkan tantangan serius dalam kesehatan masyarakat, terutama di negara-negara tropis seperti Indonesia. Peningkatan kasus demam berdarah ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti perubahan iklim yang menciptakan lingkungan ideal bagi nyamuk *Aedes aegypti* untuk berkembang biak, urbanisasi yang tidak terkendali, serta kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Selain itu, meskipun pemerintah telah menggalakkan program fogging dan kampanye kebersihan, respons ini sering kali masih bersifat reaktif, bukan preventif. Pengendalian yang berkelanjutan, termasuk edukasi yang lebih intensif dan penguatan sistem deteksi dini, sangat dibutuhkan untuk mencegah peningkatan jumlah korban. Rumah sakit di beberapa wilayah juga dilaporkan kewalahan menangani lonjakan pasien, yang mengindikasikan perlunya peningkatan kapasitas fasilitas kesehatan.

Vaksin demam berdarah yang sudah ada, meskipun belum sempurna, seharusnya didorong sebagai salah satu solusi jangka panjang, terutama bagi daerah-daerah dengan tingkat risiko tinggi. Namun, langkah-langkah pencegahan tradisional seperti membersihkan tempat penampungan air di rumah-rumah dan peningkatan kebersihan lingkungan tetap menjadi elemen kunci dalam memutus rantai penyebaran.

Secara keseluruhan, wabah ini mengingatkan kita bahwa upaya kesehatan masyarakat harus selalu bersifat proaktif, dan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta diperlukan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan. Tanpa pendekatan yang komprehensif, demam berdarah akan terus menjadi ancaman yang signifikan bagi kesehatan dan ekonomi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun