Mohon tunggu...
Kurniadi Winaprasetya
Kurniadi Winaprasetya Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - CEO Welmor Rehabilitation And Neuro Restoration Engineering di Asem Baris Tebet, Cibubur dan Bogor

Saya menyukai hiking, camping, berenang, membaca dan berorganisasi. Bakat saya adalah bersemangat, pendengar aktif, komunikatif, aktif dan kreatif. Keahlian saya adalah Terapi neurologi untuk anak berkebutuhan khusus, stroke dan saraf terjepit. Nilai hidup saya adalah eling lan waspodo, teken tekun tekan, lemah teles dan andhap asor. Pendidikan terakhir sebagai Diploma 3 Okupasi terapi dan saat ini masih melanjutkan studi Sarjana psikologi di Universitas Mercubuana Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Stroke, Bukan Azab

19 September 2023   09:19 Diperbarui: 19 September 2023   09:21 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Disini saya tidak akan membahas tentang definisi stroke ataupun kondisi-kondisi stroke. Rasanya sudah banyak situs yang membahasnya dan silahkan dibaca di situs lain tersebut. Disini saya akan lebih menekankan tentang sikap dan pandangan saya mengenai kehidupan penderita stroke. Menurut saya sikap kita yang tepat akan turut menyumbang perbaikan kondisi penderita stroke, sehingga mencapai pemulihan yang terbaik. 

Dunia saat ini sudah familiar dengan yang namanya stroke. Sebagian besar dari kita bahkan sering menjadikannya sebagai bahan candaan atau difilmkan sebagai orang yang terkena azab dan terserang stroke seperti dalam kanal youtub yang berjudul TERLALU KIK!R TANTE KESEPPIAN KENA AZAB STR0K BIBIR JADI SUMBYING - SAMPEYAN MUSLIM (https://www.youtube.com/watch?v=worSDMnkPPc) . Ini tentu bukan hal yang pantas dan menyenangkan, utamanya bagi penderita stroke dan kerabatnya. Bagi penderita, stroke merupakan bencana yang besar, bahkan terasa seperti akhir dunia, dan rasanya mereka butuh dukungan psikologi. bukan dengan menjadikan stroke sebagai bahan candaan atau film azab. Ini ibaratkan pepatah sudah jatuh tertimpa tangga pula. Maksudnya sudah terserang stroke masih harus menghadapi image sebagai penyakit karena azab. Mudah-mudahan dengan tulisan saya ini, stroke tidak lagi dijadikan sebagai bahan candaan, makian atau azab lagi. 

Lalu bagaimana sebaiknya kita bersikap terhadap penderita stroke. Berikut adalah langkah-langkah yang mendukung psikologi penderita stroke sehingga lebih optimis mencapai kesembuhannya: 

1. Cintai kekurangan dan kelebihannya

2. Empatilah

3. Periksa ke dokter secara rutin dan disiplin 

4. Amankan lingkungannya seperti membuatkan handrail untuk berpegangan saat jalan

5. Terapi medis yang tepat, rutin, dan semangati terus

6. Kendalikan faktor resiko strokenya seperti hindari hipertensi dengan obat

7. Ucapkanlah kata-kata positif dan membangkitkan semangat

8. Ajak berekreasi secara berkala sebagai obat psikoterapi alami

9. Tuntun dan dekatkan dengan agama

Demikian ajakan saya kepada para pembaca setia kompasiana. Semoga bermanfaat. Salam sehat dan menyehatkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun