Pada tanggal 14 Februari 2024 indonesia Kembali akan melaksanakan pesta demokrasi besar yang dilakukan setiap 5 tahun sekali. Yaitu pemilu, yang Dimana ini juga bertepatan dengan hari kasih sayang, Valentine Day. Tidak ada perbedaan secara teknis selama pemilihan umum pada tahun 2024 mendatang yang membedakan hanya diperpendeknya masa kampanye yang mungkin karena ini akan membuang waktu ataupun biaya.
Pada saat pemilu, data statistik perekonomian Indonesia menunjukkan pertumbuhan ekonomi. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada triwulan III-2023, ekonomi Indonesia tumbuh 4,94% ,sedikit melambat dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,17%. Selain itu, BPS juga melaporkan bahwa ekonomi Indonesia tahun 2022 tumbuh 5,31%. Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 sebanyak 204.807.222 pemilih. Data ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan jumlah pemilih yang signifikan selama periode pemilu tersebut.
pada tanggal 12 dan 22 Desember 2023 telah dilaksanakan debat perdana dari debat Capres dan Cawapres. 2 dari 3 Calon berbicara tentang badan penerimaan negara sehingga pengusaha berpikir apakah nanti pajaknya akan lebih mahal bagi mereka. Dari penggelaran pesta 5 tahun sekali ini pun banyak sektor-sektor yang menantikan akan pergelaran pesta ini, seperti di sektor percetakan hingga di sektor pariwisata, tetapi dampak dari pemilu itu sendiri selama dilakukan dengan baik dampak nya kisaran 0,3% - 0,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB), seperti apa yang dikatakan oleh Bhima Yudistira selaku pengamat politik dalam wawancara di kanal Youtube Official News.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H