Mohon tunggu...
Kurnia Dwi Saputra
Kurnia Dwi Saputra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya hobi menyanyi dan bermain musik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

SD Negeri Giwangan Tunjukkan Praktik Pendidikan Inklusi di Yogyakarta

6 Februari 2024   22:31 Diperbarui: 6 Februari 2024   22:45 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Kurnia Dwi Saputra

SD Negeri Giwangan merupakan salah satu sekolah inklusi yang ada di Kota Yogyakarta. Sekolah ini memiliki siswa berkebutuhan khusus yang harus ditangani dengan baik. Siswa berkebutuhan khusus tersebut tersebar di setiap kelas dengan karakteristik yang membutuhkan penanganan yang beragam. Siswa berkebutuhan khusus diusahakan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dengan siswa reguler dengan harapan dapat terbiasa untuk bergaul dengan lingkungan sekitar. Hal ini juga menjadikan siswa reguler dapat belajar untuk menghargai dan menghormati sesama, bahkan belajar untuk melindungi siswa yang berkebutuhan khusus dari perilaku bullying.

Foto Kurnia Dwi Saputra
Foto Kurnia Dwi Saputra

SD Negeri Giwangan saat ini memiliki 3 guru pendamping khusus. Guru-guru tersebut melakukan treatmen dan bimbingan kepada siswa berkebutuhan khusus. Guru melakukan pendampingan kepada siswa berkebutuhan khusus ketika sedang melaksanakan pembelajaran di kelas. Pendampingan ini diperlukan untuk membantu siswa berkebutuhan khusus dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan guru kelas. Guru pendamping khusus memberikan arahan yang disesuaikan dengan gaya belajar dan minat siswa berkebutuhan khusus tersebut. Terkadang, siswa yang berkebutuhan khusus diajar secara tersendiri oleh guru pendamping khusus di ruang inklusi. Hal ini bertujuan untuk memfokuskan siswa tersebut dalam pembelajaran.

Pembelajaran inklusi bagi siswa berkebutuhan khusus difokuskan pada materi sesuai dengan minat dan bakatnya. SD Negeri Giwangan memberikan keleluasaan bagi siswa berkebutuhan khusus untuk mengembangkan keterampilan dan potensi yang dimiliki. Siswa berkebutuhan khusus dilatih untuk menggambar bentuk, mewarnai, bimbingan emosional, menyanyi, materi dasar matematika, membuat karya seni, dan sebagainya. Hal-hal tersebut dapat melatih siswa berkebutuhan khusus untuk mengembangkan diri dan sensor motoriknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun