Mohon tunggu...
Kurnia Setiyo Rini
Kurnia Setiyo Rini Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Ilmu Komunikasi\r\nyang belajar dari sebuah kesederhanaan\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Batas Matahari

18 Juni 2013   13:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:50 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

aku mulai berlayar tepat di pinggiran hatimu,

rasakan remukan rusukmu yang mulai tertindih karena rindu, ceritamu

lalu... aku merangkakkan mataku

ada lobang, yang katamu ingin kau isi wajahku

atas nama perasingan rindu.

rasa yang kau asingkan lewat singgahan matahari pada bumi yang sama

hingga akhirnya pekat.

dan kau tak pernah berhasil menemuiku setelah dibatas siang pada sore.

alasanmu, kau terlalu tak mampu ...

lalu...

akan kuartikan apa siang dan Matahari?

jika nyatanya kau sudah memilih hilang diperbatasan pintu siang sebelum menemuiku??

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun