Mohon tunggu...
Karnadius
Karnadius Mohon Tunggu... -

Seorang Tenaga Ahli di Kementerian ATR/BPN, Penyuka Anime, pembaca manga dan komik, pengkoleksi action figure, dan penulis belum terkenal.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tolong Beri Tahu Aku ID Line-mu! (Sudut Pandang Luna)

11 Mei 2018   20:49 Diperbarui: 11 Mei 2018   21:45 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku memiliki posisi sebagai point guard dan juga kapten basket perempuan membuatku dekat dengan teman temanku. Aku adalah sang pengumpan bola kepada teman-temanku. Tak akan kuserahkan teman-temanku tidak memiliki kesempatan mencetak angka.

"Luna, umpan ke aku! Kita cetak tiga angka!" ucap Fera sambil berlari berharap aku mengumpan kepadanya.

Namun sayang, dia sedang dijaga oleh dewa penjaga temanku yang bernama Rina.

Waktu hampir habis, aku sudah kehilangan akal. Lantas aku berharap pada Ifa. Seorang pemain yang lihai mencari celah kosong dan mencetak angka dari jarak manapun. Seorang  small foward. Tanpa pikir panjang, aku mengumpan kepada Ifa.

Benar saja, Ifa langsung mengambil umpanku dan dengan insting permainan yang cukup kuat dia melempar di area tiga angka. Kemudian, Ifa mencetaknya dan peluit pertandingan latihan pun berbunyi. Kamilah pemenang dengan selisih tiga angka. Pertahanan dari Rinalah dan serangan dari Yulia yang membuat kami hampir kalah.

Aku pun yang kelelahan karena menghadapi Rina dan Yulia langsung memuji dirinya. Kemudian aku berkata, "Permainan yang bagus Rina dan Yulia! Ku harap tahun depan kau akan membimbing teman-temanmu ke tangga juara. Hahahah."

"Ya, karena Rina. Aku tak bisa mencetak angka," ucap Fera.

"Yulia permainan menyerangnya itu lho aku harus serius memutar otak," ujar aku sambil minum air. Kemudian aku berkata kembali, "Ahhh! Jika Ifa tak ada di timku yang berisi anak kelas tiga, aku pasti sudah kalah. Namun permainan kalian berdua meningkat pesat, aku yakin dengan beberapa anggota kelas satu kita bisa juara. Hehehehe!"

"Ngomong-ngomong anak kelas satu, bukankah ketua basket kita memiliki tugas dari para guru dan ketua Osis, benar bukan Luna," ucap pelatih basket puteri yang bernama bu Risky. Dia adalah guru olahraga di sekolah kami.

"Apa iya bu? Aku sendiri lupa. Heheheheh!"

"Cepat bantu anggota OSIS kau ada rapat lima belas menit lagi! Ku harap kau tidak telat, terlebih kita mendapat kehormatan di festival olahraga tujuh belas agustus mendatang. Aku ingat kau hmpp...!" ucap bu Risky yang terhenti karena pelukanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun