Mohon tunggu...
Karnadius
Karnadius Mohon Tunggu... -

Seorang Tenaga Ahli di Kementerian ATR/BPN, Penyuka Anime, pembaca manga dan komik, pengkoleksi action figure, dan penulis belum terkenal.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tolong Beri Tahu Aku ID Line-mu! (Sudut Pandang Luna)

11 Mei 2018   20:49 Diperbarui: 11 Mei 2018   21:45 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun itu semua hanya wacana dariku, aku justru mematung diam melihatnya tanpa mengatakan apapun. Sedangkan Asra, dia asik membaca buku sambil mendengarkan musik lewat headset miliknya. Aku cukup sungkan berbicara dengannya. Malu, tentu saja malu. Ketika aku mau menyapanya, dia sadar dan menatapku dengan malu dan aku tambah mematung dihadapannya.

Hingga akhirnya teman sebangku memanggilku dan bertanya, "Luna, kau mau ke kamar kecil denganku?"

"Oke," jawabku sambil berjalan ke arahnya. Aku mau mati berhadapan dngan Asra. Aku tak tahu harus apa lagi. Namun hanya inilah usahaku untuk mendapatkan ID Line miliknya.

Setelah pulang sekolah, kami mendapatkan pesan dari Haru untuk berkumpul mengenai kegiatan tim perlengkapan untuk lusa depan. Kami mempersiapkan perlengkapan untuk acara gebyar ekstrakulikuler. Sebagai tim perlengkapan, kami harus meyiapkan perlengkapan yang digunakan oleh klub dan acara selengkap-lengkapnya. Kami sangat sibuk dibuatnya. Bayak pekerjaan yang menanti kami.

Semua ketua tim hadir kecuali satu orang ketua dari klub literatur, Asra tidak ada. Akumencari-cari deseluruh ruangan sambil berkeliling membantu ketua lain menyiapkan perlengkapan. Namun, Asra tak juga menampakkan batang hidungnya ini salahku, aku tidak memberitahunya atau pun meminta ID Linenya agar bisa kuhubungi.

Namun nasi sudah jadi bubur sehingga bubur tak bisa beubah menjadi nasi. Aku bingung karena kesalahanku sebab jika dia tidak datang hari ini maka para guru akan memberinya waktu sendiri untuk mempersiapkannya sedangkan dia tidak datang adalah kesalahanku. Ku harap besok tidak terjadi hal yang seperti ini.

 Keesokan harinya setelah pulang sekolah, aku selal menjauhi Asra karena kesalahan yang aku buat juga untuk mengumpulkan keberanian. Aku merasa bersalah tempo hari dia tidak masuk grup Line dan dia sendiri yang tidak hadir.

Benar saja, Asra diadang oleh Haru dan mereka berdua sedang membahas mengenai ketidakhadiran Asra kemarin. Aku yang berada di tangga mendengar jlas percakapan mereka. Haru berkata serius keada Asra, "Asra, kau tidak datang dalam dipertemuan tim perlengkapan."

"Maafkan aku," ucap Asra dengan rasa bersalah.

"Semua orang melakukan tugas mereka, aku akan membuatmu melakukan tugas itu juga," ujar Haru sambil menyilangkan tangannya.

"Baiklah." Pasrah Asra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun