Mohon tunggu...
Mawan Sastra
Mawan Sastra Mohon Tunggu... Koki - Koki Nasi Goreng

penggemar fanatik Liverpool sekaligus penggemar berat Raisa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | "Ternyata dia Toh yang Mencuri Celana Dalam"

18 Januari 2018   12:06 Diperbarui: 18 Januari 2018   19:11 3616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: gunungkidul.sorot.co

Masih pagi, di rumah Pak Arlang sudah geger. Tentang celana dalam keempat putrinya kerap kali hilang di jemuran. Hari senin yang lalu si bungsu, Tita. Hari Selasa giliran Tuti, kemarin Tara. Pagi ini giliran Titik yang yang kehilangan celana dalam kesayangannya. Mendengar teriakan Titik di luar. Pak Arlang segera menyudahi makanannya.

"Hilang lagi?" Pak Arlang mengernyitkan dahi. Bibirnya masih sibuk mengunyah, membersihkan sisa makanannya. Beberapa hari ini, waktu sarapan paginya terusik lantaran bergantian putrinya memanggilnya. Mereka mengadukan tentang kehilangan celana dalam. Setiap mereka bangun pagi. Selalui menjumpai kenyataan celana dalam yang mereka gantung hilang.

"Ini tidak bisa dibiarkan, Pa. Papa harus cari tahu siapa pelakunya," wajah Titik jengkel.

"Sudah! Nanti Mamamu ke pasar. Biar dibelikan celana dalam baru. Kalau perlu masing-masing kalian memperoleh selusin. Ayo, masuk!"

"Kalau pencurinya tidak diberi efek jera. Ia akan semakin menjadi-jadi, Pa. Seperti para koruptor jelas-jelas mencuri uang rakyat, diberi hukuman memang iya tapi tidak mempan. Belum apa-apa diberi remisi. Hasilnya di negeri kita tetap saja marak praktek korupsi. Begtu pun celana dalam, satu atau dua lusin pun akan dicuri semuanya. Apa Papa mau, anak-anak Papa tidak mengenakan celana dalam lagi? " gerutu Titik berjalan beriringan dengan Pak Arlang.

Dalam membimbing keempat anak gadisnya itu. Pak Arlang selalu menananamkan pentingnya memakai celana dalam. Selembut-lembutnya Pak Arlang mendidik anak-anaknya. Ia akan murka apabila mengetahui anaknya keluar rumah tidak memakai celana dalam. Bagi Pak Arlang memakai celana dalam adalah pelajaran pertama menjaga kelamin. Apalagi zaman sekarang, di mana-mana kerap dijumpai pelecehan seksual. Korbannya kebanyakan wanita.  

"Memang dunia sudah tua. Kiamat makin dekat. Dajal tidak lama lagi keluar. Celana dalam aja dicuri. Apa untungnya sih mencuri celana dalam? Emang si pencuri nggak punya celana dalam apa?" Titik meluapkan segala amarahnya di hadapan saudaranya.

"Santai aja, Ti! Lagian bukan celana dalam kamu doang yang hilang," tegur Tara.

"Ini tidak bisa dibiarkan, pencurinya harus ditangkap lalu dijebloskan ke penjara," timpal Titik

"Saya juga jengkel, Ti. Tapi nggak pernah sampai kepikiran mau menjebloskan ke penjara si pencurinya," sahut Tuti. 

"Iya, Ti. Kehilangan celana dalam saja mau dibawa ke ranah hukum. Ikhlaskan  saja, Ti! Lagi pula Mama akan menggantinya kan?" giliran Tita yang memberi komentar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun