Nama Steve Jobs seakan tak pernah hilang dan tak pernah bosan untuk dibahas. Meskipun beliau telah meninggal beberapa tahun yang lalu, namun karya, inovasi, pemikiran dan inspirasi kehidupannya selalu menjadi topik yang menarik dan tidak habis untuk dibahas.
Selain memiliki otak yang cerdas untuk menciptakan produk yang bagus dan fenomenal. Steve Jobs juga dikenal sebagai seorang negosiator yang ulung. Mulai dari bernegosiasi dengan Harper Collins agar mau menerima pembayaran sebesar $9 untuk penjualan ebook yang harga awalanya puluhan dollar hingga membujuk AT&T, penyedia layanan telekomunikasi Amerika (semacam Telkom) agar bersedia memberikan subsidi bagi pengguna iPhone. Ya, kesuksesan yang diraih Apple hingga saat ini menjadi bukti nyata kepiawannya bernegosiasi.
Sebagai penggelut dunia bisnis, keahlian negosiasi sangat kita perlukan. Untuk itu mari kita kupas tuntas bagaimana jurus negosiasi yang dilakukan oleh Steve Jobs yang saya rangkum dari laman inc berikut ini.
- Membawa Data Lengkap dan Bukti Yang Valid
Steve Jobs tidak pernah datang dengan tangan kosong untuk bernegosiasi. Ia selalu sudah menyiapkan sekumpulan data, file, argumen tokoh berpengaruh atau dokumen pendukung lainnya sebagai penguat argumen. Dia akan tampil penuh percaya diri dan menguasai konten yang ia tawarkan. Data dan bukti yang ia bawa itu akan menjadi senjata sekaligus tameng yang akan membuat negosiasi penawarannya tidak dapat terbantahkan lagi.
- Biarkan Lawan Membuat Penawaran Lebih Dulu
Jobs selalu menahan diri untuk tidak memberikan penawaran pertama kali meskipun tentu dia sudah menyiapkan target penawaran yang harus dicapainya. Selain untuk mengetahui seberapa besar tawaran yang lawannya berikan diawal. Hal ini menempatkan lawannya pada posisi tidak nyaman dan pendirian yang mudah untuk dikompromi.
Ketika lawan telah mengajukan penawaran maka saatnya Steve Jobs meluncurkan serangannya untuk mendapatkan tawaran yang lebih menguntungkan lagi bagi Apple.
- Memberikan Pilihan Terbatas
Rahasia negosiasi Steve Jobs yang satu ini akan membuat lawan seolah menjadi orang yang bodoh jika menolak tawarannya. Di akhir atau pertengahan negosiasi saat lawan masih bersikukuh dengan penawarannya. Steve Jobs akan memberikan sebuah pilihan terbatas terhadap lawannya. Jobs sangat pandai dalam menyentuh sisi emosional lawannya.
Sehingga ia bisa memberikan pilihan yang seolah-olah perusahaan tersebut akan rugi jika tidak bekerja sama dengan Apple. Â Bahkan memutar balikan posisi seolah lawannyalah yang sangat membutuhkan Apple, meskipun sebenarnya Apple juga sangat membutuhkan Deal dengan mereka.
- Walk Out, Saat Negosiasi Berjalan Alot
Sikap tegas Steve Jobs untuk walk out mungkin perlu Anda pertimbangkan kembali untuk menirunya mentah-mentah. Karena point intinya ialah Steve Jobs sangat memahami sekali apa yang terpenting dari negosiasi tersebut seperti bawha negosiasi yang ia lakukan haruslah menguntungkan untuk Apple. Sehingga jika ada syarat tertentu yang tidak dapat dipenuhi oleh lawan negosiasinya maka ia berani untuk mengakhiri negosiasi. Namun pada kebanyakan kasus setelah hal ini dilakukan, lawan negosiasi Steve Jobs malah berubah pikiran dan mau memenuhi syarat deal dari Apple.
Sekian, semoga bermanfaat. Salam Hebat.
Sumber:Â http://www.putuputrayasa.com/jurus-ampuh-negosiasi-bisnis-ala-steve-jobs/