KOMUNITAS Kali Metro di Malang saat ini sedang giat menyelenggarakan serangkaian kegiatan diskusi. Beberapa lembaga, media dan komunitas bermarkas disana. Ada Malang Corruption Watch, Intrans Publishing, media online Terakota, Komunitas Kali Metro, Intrans Institute hingga Kedai Kalimetro.
Senin, 6 Februari 2017 jam 10.00, Jaringan Pemuda Kristen Hijau bekerjasama dengan Malang Corruption Wacth dan Daulat Hijau menggelar diskusi bertajuk Kiprah Front Nahdliyin Untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA) Dalam Isu Keadilan Ekologis. Menghadirkan narasumber Roy Murtadho, Aktivis NU dan Islam Bergerak.
Sekitar 50 orang hadir di markas Malang Corruption Wacth di Jalan Joyosuko Metro Nomor 42, Merjosari Malang. Termasuk Pdt.Yoses Rezon (GKI Sidoarjo), Andreas Kristianto (Oikmas GKI Sinwil Jatim), para anak muda dari GKI Kebonagung, Tumapel, Bromo, Sidoarjo, Pregolan Bunder Surabaya, Institut Injil Indonesia Batu, alumni Sekolah Alkitab Asia Tenggara (Malang), Fakultas Theologi Universitas Kristen Duta Wacana Jogja, Sekolah Tinggi Teologi Bandung.Turut hadir memberikan testimoni 7 petani dari Nglegok Blitar.
Lebih lanjut Daniel Sihombing, kandidat doktor bidang teologi di Protestant Theological University, Amsterdam mengatakan, "Di sisi lain kami kagum dan terinspirasi melihat kawan-kawan dari Islam lewat FNKSDA, namun sadar dengan keterbatasan di hadapan birokrasi gereja dan keterisolasian denominasi. Dengan latar belakang yang demikian, kami memutuskan bahwa penting untuk membentuk organisasi yang independen dan bisa mewadahi kebutuhan ini. Nama hijau dipilih karena kami melihat isu lingkungan sebagai titik tolak yang potensi penerimaannya paling besar namun sekaligus punya daya ungkit (leverage) menuju isu-isu yang lebih luas."
Gus Roy Murtadho mengungkapkan ,"Agama itu harus membumi. Dari teologia menuju aksi. Dari percakapan menuju tindakan. Justru di situlah ada dialog/ perjumpan ruang hidup.Banyak korporasi-korporasi yang mengais keuntungan dengan semena-mena. Mengusir dan merampas tanah banyak orang. Di situlah keprihatinan kita bersama. Dengan menjaga alam, meneguhkan multikultur dan bersama sama setiap komponen baik lintas alam, kita bertugas menjadi khilafah Allah atas bumi. "Â (Abdul Malik)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H