 Setelah merilis dan menerbitkan ulang komik Si-Rase Terbang (bagian dari Trilogi komik Panji Tengkorak), kini Hans dikabarkan kembali merilis karya terbarunya, yang berjudul "TRIDAS"
Masih berbentuk komik klasik yang dikemas dengan silat komedi, komik terbaru Hans ini, rencananya akan dirilis dalam bentuk e-book sebanyak 3 seri di 'Toko Buku Digital SCOOP'. (link) Mengutip ringkasan cerita Tridas#1 di Scoop, Â kisah ini dimulai dengan kemunculan Jelita, gadis desa dari Kampung Naga yang dikejar-kejar banyak orang. Rupanya ia akan ditangkap oleh pengawal Kuil Naga untuk dikorbankan kepada Tridas, naga iblis berkepala tiga. Beruntung ia bertemu dengan Matoji, jagoan play boy bermata satu yang bersedia menolong Jelita asalkan diberi upah. Jelita pun bersedia, bahkan meminta Matoji untuk menyelamatkan ayah, ibu, dan kakeknya yang ditawan di Kuil Naga. Bersama-sama mereka menyusup ke perkampungan, sambil membuat onar... hingga bentrok dengan Bayu Suta, seorang pemburu naga. (sumber)
Di tengah dunia yang serba modern saat ini, segala sesuatu memang bisa diperoleh dalam segenggam tangan. bahkan untuk mendapatkan sebuah komik pun bisa hanya dengan membuka genggaman tangan. Mengapa begitu? Dengan adanya toko buku digital, buku kini lebih mudah diperoleh tanpa harus repot-repot pergi ke toko buku. Scoop merupakan salah satu aplikasi toko buku digital yang dapat diunduh melalui play store di android, tablet, iphone, ataupun ipad. Selain itu, keberadaan toko buku digital seperti Scoop juga terbukti banyak membantu memudahkan orang untuk membaca dan mengoleksi bacaan - bacaan favorit... tak terkecuali komik terbaru karya Hans Jadarara ini. Tak hanya rilis dalam bentuk e-book, komik ini rencananya juga akan dicetak dalam bentuk buku, segera setelah e-book yang rilis di SCOOP ini tamat.
Hans Jaladara merupakan komikus yang dikenal pada era 70-an, yang telah membuat berbagai macam komik silat dan drama klasik. Karyanya yang paling banyak dikenal berjudul Panji Tengkorak, yang telah dicetak oleh 3 penerbit yang berbeda, ditayangkan dalam bentuk sinetron (di Indonesiar pada tahun 90-an) dan diangkat ke layar lebar pada tahun 70-an. Kabarnya karya tersebut juga akan difilmkan kembali dalam waktu dekat ini.
 Â
