C.Pengaruh Musik dan Lagu Batak pada Masa Perjuangan
Siapa tak kenal lagu Butet ? meski tak diketahui pasti nama penciptanya, namun lagu perjuangan dengan tempo mendayu ini dapat mengkobar-kobarkan semangat juang pendengarnya.
Butet adalah lagu berjenis ratapan, lagu ini berisikan curhatan dan tuturan doa dari seorang Ibu terhadap bayi perempuannya yang baru lahir. (si Butet)
Tembang ini dulunya mampu menggelorakan semangat perjuangan rakyat tapanuli dan medan dalam pertempuran-pertempuran melawan Penjajah.
Dalam pengakuannya, pelaku sejarah Jendral Panggabean menjadi saksi bagaimana lagu rakyat ini menyuntikkan spirit perjuangan kepada rakyat tapanuli yang harus mengungsi akibat agresi militer belanda.
Tak Cuma butet, ada lagi lagu Mariam Tomong. Lagu rakyat yang satu ini juga lagu perjuangan, mirip dengan yel-yel tentara yang bisa membikin pendendangnya berapi-api lagu ini dikenal sebagai lagu wajib perjuangan laskar Napindo pimpinan Timur Pane (the real Nagabonar) pada masa revolusi perjuangan melawan penjajah.
Tak pelak, ada rasa dan dorongan tersendiri yang dapat dirasakan pejuang saat mendengar lagu-lagu perjuangan itu, dorongan itu menjadi spirit atau semangat yang mendorong pejuang untuk gigih berkorban. Didasari oleh ratapan terhadap kondisi kehidupan yang tragis dimasa penjajahan, lagu-lagu ini diciptakan oleh rakyat sebagai simbol perjuangan.
D.Kesimpulan
Spiritualitas sebagai suatu usaha untuk menemukan pengenalan diri dan pengenalan sebagai manusia terhadap sang Penciptanya menjadi hal yang fundamental bagi kehidupan manusia, asal-usul sejarah, identitas dan penggalian nilai-nilai luhur warisan Nenek Moyang juga bagian dari penemuan spirit atau ruh suatu suku bangsa. Laksana Solo sebagai Spirit of Java, diharapkan Danau Toba juga dapat menjadi spirit of Toba. Dengan demikian kita dapat mengenali diri kita, budaya kita, bangsa kita terlebih spirit yang dikandung dalam warisan leluhur dan Pencipta.
Sebagaimana kata orang batak " Opunta nadijolo martungkot sialagundi, adat na pinungka naparjolo taihuthonma sian pudi." Marilah kita menggali warisan budaya sebagai suatu upaya menggali spirit dan ruh dari nenek moyang terlebih dari Sang Pencipta.
Akhir kata ; Boras sabur-saburan ditaruh i pinggan pasuh.
            Sai horas hita haganupan, Tuhan ma namamasuh-masuh.
Gading S, 150619