Mohon tunggu...
kupasotomotif
kupasotomotif Mohon Tunggu... Teknisi - pengamat otomotif

Seorang peneliti / konsultan free energi, kesehatan alternatif dan pengamat otomotif

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Oli Mesin Makin Encer Makin Bagus? Tidak, Ini Cara untuk Tahu

8 Mei 2020   03:40 Diperbarui: 8 Mei 2020   03:43 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada beberapa grup otomotif, ada pendapat bahwa oli makin encer makin baik. Alasannya adalah oli yang makin encer akan membuat mesin berjalan makin lancar sehingga kendaraan akan makin irit dan performa akan makin baik.

Sayangnya pendapat tersebut tidak benar. Ada batas minimal dimana sebuah kendaraan tidak akan mengeluarkan performa maksimal ketika menggunakan oli yang terlalu encer. Hal ini bisa diketahui dari pendapat pabrikan oli soal standar oli ILSAC GF-6. Seperti contohnya oleh perwakilan dari Liqui Moly yang mengatakan melalui www.autoserviceworld.com (1/4/2013) bahwa antara performa dan aus batasnya sangat tipis, oli yang terlalu encer tidak akan lagi mampu melindungi mesin. Sehingga performa mesin bukannya makin baik namun justru makin buruk.

Bagaimana cara untuk mengetahui bahwa oli mesin yang kita pakai terlalu encer?

Kita asumsikan bahwa kita hanya akan membandingkan satu merek dan satu jenis oli mesin. Ini karena beda merek atau beda jenis akan mempunyai perlakuan berbeda. Oli yang lebih encer dengan merek atau jenis yang berbeda bisa jadi akan lebih baik kemampuannya karena perbedaan bahan atau aditif yang dipergunakan.

Hal yang paling menguji kemampuan oli dari sisi kekentalan adalah pemakaian di rpm rendah. Perhatikan apakah mesin menjadi lebih bergetar setelah menggunakan oli yang lebih encer. Perhatikan juga apakah respon mesin masih ringan.

Selain itu yang bisa menguji oli mesin adalah beban yang berat. Perhatikan apakah kendaraan masih bisa meraih kecepatan tertinggi atau apakah performa di rpm tinggi masih sebaik ketika menggunakan oli mesin yang lebih kental. Bila memungkinkan, cobalah ketika kendaraan sudah dipakai cukup lama. Karena kemampuan oli seringkali berkurang ketika kendaraan dipakai cukup lama.

Bila hasil dari kedua uji di atas ternyata menunjukkan reaksi yang jelek, maka sebaiknya jangan memaksakan menggunakan oli yang encer. Karena keausan tentunya akan mengurangi performa mesin dalam jangka panjang. Mungkin sekarang kendaraan bisa terasa maksimal performanya. Namun performa ini akan berkurang dalam beberapa bulan. Bisa jadi performa kendaraan setelah beberapa bulan akan lebih parah daripada bila menggunakan oli yang lebih kental.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun