Mungkin banyak yang heran mengapa belakangan muncul tren penggunaan minyak goreng sebagai aditif oli mesin atau bahkan menggunakan 100% minyak goreng sebagai pengganti oli mesin. Mungkin penasaran apa yang menyebabkan banyak orang melakukannya.
Jawabannya ada pada sifat oli yang sepertinya tidak pernah dicantumkan di spesifikasi, yaitu lubricity atau sifat pelicin dari oli. Kemampuan ini merupakan bagian dari sifat dasar bahan oli dan bukan setelah bahan oli ditambah dengan aditif. Lubricity ini mempunyai hubungan dengan film strength dari oli. Film strength dari oli merupakan kemampuan oli untuk bisa menahan beban.
Lebih mudah bila kita menggunakan analogi hydroplanning, yaitu ketika ban melewati genangan air.
Bila diasumsikan kecepatan kendaraan, tinggi air, diameter ban, dan berat kendaraan sama, maka film strength yang lebih kuat akan mampu membuat ban mengambang.
Kondisi ini disebut sebagai tahap pelumasan hydrodinamik. Bila kendaraan makin melambat, bila kendaraan makin berat atau kemampuan film strength berkurang, maka ban akan mengenai permukaan aspal dan akan timbul hambatan antara ban dan jalan. Kondisi ini disebut tahap pelumasan boundary.
Intinya oli dengan lubricity yang baik akan mempunyai film strength bagus dan daya pelumasan yang bagus.
Selama ini dipercaya bahwa oli sintetik mempunyai daya pelumasan terbaik yang diilustrasikan sebagai berikut: