Salah satu nilai ukur yang dipergunakan untuk membeli motor adalah kenyamanan. Kita ingin membeli motor yang terasanya empuk atau nyaman. Begitu pula saat kita ingin membeli suspensi, fokusnya ingin agar bisa lebih baik dari yang standar.
Namun sayangnya standar dari yang melakukan review seringkali terlalu rendah. Motor yang suspensinya keras disebut dengan nyaman. Suspensi yang tidak nyaman, disebut nyaman. Sebenarnya tidak bisa terlalu menyalahkan yang melakukan review. Ini karena mereka yang review memang sudah terbiasa dengan motor dengan suspensi keras. Karena memang suspensi kebanyakan motor di Indonesia kurang baik. Terutama motor matik.
Perlu diketahui bahwa suspensi yang dipergunakan di Indonesia yang dipergunakan oleh pabrikan selama ini tidak pernah ada perkembangan. Mereknya pun selalu itu - itu saja. Jaman sekarang suspensi sudah menggunakan model yang lebih modern.
Namun suspensi standar motor matik masih menggunakan model kuno, dengan tabung tengah yang kecil. Kadang diperindah sedikit dengan cover plastik. Padahal harga lebih mahal dari yang aftermarket.
Sayangnya juga selain kadang terlalu keras, umur suspensi juga pendek. Bisa kita lihat di jalan, motor yang umurnya sudah lebih dari satu tahun seringkali guncangan bodinya tidak terkendali ketika melewati jalan tidak rata.
Suspensi juga masih mengandalkan sistem single action, hanya ada hambatan satu arah saja. Padahal suspensi yang baik menggunakan sistem double action, hambatan terjadi di dua arah. Tapi sepertinya bisa dimaklumi karena mayoritas yang melakukan review menilai suspensi ketika motor melewati polisi tidur. Ini merupakan kesalahan yang fatal karena pada kenyataannya masyarakat menilai suspensi pada saat tidak melewati polisi tidur.
Karena model review yang salah ini masyarakat sering menjadi bingung ketika motor yang baru saja dibeli ternyata berbeda kenyamanannya dengan yang di review. Masyarakat pun menjadi sering tidak tahu bahwa suspensi sudah jelek. Penjelasan soal kerja suspensi bisa menyimak video berikut:
Intinya adalah, agar kendaraan nyaman maka suspensi harus pas. Tidak hanya per saja yang empuk tapi shockbreaker juga harus pas hambatannya dan yang jelas tidak boleh tipe single action seperti yang dipergunakan pada suspensi standar.