Mohon tunggu...
kupasotomotif
kupasotomotif Mohon Tunggu... Teknisi - pengamat otomotif

Seorang peneliti / konsultan free energi, kesehatan alternatif dan pengamat otomotif

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Yang Aneh di Implementasi HDEO untuk Motor

23 April 2020   12:02 Diperbarui: 23 April 2020   12:10 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
fncounter.wordpress.com

Cukup banyak pengguna motor yang memilih menggunakan oli untuk mobil diesel, oli HDEO, untuk motor. Alasan utama adalah karena oli HDEO dianggap punya performa lebih baik dari oli motor. Oli HDEO punya perlindungan mesin yang lebih baik terutama dari keawetan oli dan kekentalan yang lebih tinggi sehingga bisa melindungi mesin dengan lebih baik. Namun ada beberapa hal yang sebenarnya cukup aneh di seputar implementasi oli HDEO untuk motor.

Contohnya adalah efek suara mesin menjadi kasar ketika pertama kali menggunakan oli HDEO. Dijelaskan di 78deka.com (9/3/2017) bahwa hal ini terjadi karena aditif oli yang lama bertabrakan dengan aditif oli yang baru.

Mengapa penulis sebut ini aneh?

Karena menurut beberapa pabrikan oli, seharusnya mencampurkan oli mesin berbeda (selama bukan PAO) hanya akan membuat sifat oli menjadi berkurang bila oli yang ditambahkan kualitasnya lebih rendah. Tidak disebut bahwa menambahkan oli yang berbeda akan membuat oli mesin menjadi turun kualitasnya. Seharusnya kualitas oli menjadi rata - rata dari oli yang dicampurkan. Mengapa setelah menggunakan HDEO dan suara mesin menjadi lebih kasar dianggap sebagai hal yang baik?

Biasanya suara halus mesin menjadi pertanda kualitas mesin. Menjadi hal yang aneh ketika suara halus mesin tidak menjadi acuan dari kualitas mesin. 

Yang berikutnya adalah yang sering dibandingkan adalah oli motor merek murah dengan oli HDEO merek mahal. Untuk masalah ini penulis masih belum mengetahui jawabannya. Mengapa mereka tidak membandingkan oli dengan merek yang sama dengan kisaran harga yang sama. Misalnya Mesran super vs Meditran SC. Atau Mobil 1 vs Delvac 1.

Yang berikutnya adalah keinginan untuk mencari oli yang encer tapi dengan HTHS tinggi. Hal ini unik karena angka HTHS sangat terkait dengan kekentalan oli mesin. Memang ada perbedaan. Angka kekentalan mesin (SAE) biasanya hanya mengindikasikan kekentalan ketika oli berada pada suhu tertentu. Sementara angka HTHS menunjukkan kekentalan pada suhu tertentu namun ketika mendapatkan dalam situasi kerja. Angka HTHS akan menguji aditif VI improver dari oli mesin dan juga sifat shear stability dari oli mesin. Jadi sebenarnya yang harus diperhatikan adalah sifat shear stability dari oli mesin. Angka ini biasanya ditunjukkan pada spesifikasi oli mesin yang bagus. 

 Bila kualitas aditif VI sama, dan bahan dasar oli sama, maka oli yang encer pasti akan mempunyai angka HTHS yang lebih rendah juga. Jadi sebenarnya tidak cocok mencari oli yang lebih encer namun dengan angka HTHS tinggi. Yang diperlukan adalah mencari oli dengan aditif VI yang baik dan shear stability yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun