Mohon tunggu...
Kuntoro Tayubi
Kuntoro Tayubi Mohon Tunggu... Journalist -

Saya seorang journalist yang bermitra pada perusahaan media mainstream berkantor di Jakarta. Aktivitas sehari-hari melakukan liputan peristiwa di wilayah kerja kami yakni Brebes, Tegal dan Pemalang. Di sela sela waktu pekerjaan rutin peliputan, saya berinteraksi dengan masyarakat melalui kegiatan sosial berupa pendampingan dan advokasi warga masyarakat sesuai organisasi atau lembaga yang saya ikuti.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ini yang Dilakukan Pemkab Brebes di Musim Tanam

15 Desember 2018   11:18 Diperbarui: 15 Desember 2018   11:21 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menghadapi musim tanam pertama di bulan Desember 2018, Dinas Pertanian Brebes, Jawa Tengah, menyiapkan sarana produksi pupuk hingga 40 ribu ton. Diperkirakan stok pupuk yang terdiri dari Urea, NPK, ZA, SP36 dan pupuk organik tersebut bisa mencukupi sampai akhir tahun ini.

"Petani bisa mendapatkan melalui distributor atau pengecer terdekat. Untuk memanfaatkan pupuk bersubsidi ini, petani bisa menggunakan kartu tani yang sudah mereka dapatkan," kata Kepala Bidang Sarana dan Prasarana DPKP Brebes, Mohammad Furqon, Jumat, 14 Desember 2018.

Selain itu, pihaknya juga melakukan optimilasisi alat mesin pertanian (alsintan) untuk pengolahan lahan, hingga tanam dan panen di semua unit penyewaan jasa alsintan (UPJA). Unit ini tersebar di 17 Kecamatan wilayah Kabupaten Brebes.

Ada 800 unit traktor yang sudah diserahkan ke Gapoktan, Kelompok Tani maupun UPJA. Selain traktor ada 26 kendaraan roda empat, 50 mesin panen, dan 58 alat tanam. Menurunnya tenaga kerja pertanian di Brebes, terutama kalangan muda, mendorong penggunaan alat mesin pertanian.

dokpri
dokpri
Selain alsintan, air irigasi juga sudah disiapkan di awal musim tanam pertama ini. Per 1 Desember 2018 lalu bendungan notog sudah dibuka. Enam kecamatan yang terdampak pengeringan karena adanya proyek normalisasi saluran irigasi, sekarang air sudah mengalir di sungai sungai mereka.

Namun demikian, Furqon berharap petani mengikuti pola tanam yang sudah diatur melalui Peraturan Bupati (Perbup). Misalnya, saat sekarang menanam padi dinilai lebih tepat. Karena air sedang melimpah seiring musim hujan telah tiba.

"Jangan mananam tanaman yang diluar musim. Tanaman bisa cepat busuk dan banyaknya gangguan penyakit. Tapi petani tidak patuh. Tetap saja menanam bawang merah, karena petani Brebes kebanyakan petani bawang merah. Penggunaan pestisida juga seharusnya mulai dibatasi," tuturnya.

Penggunaan pestisida di Kabupaten Brebes merupakan yang tertinggi se-Asia Tenggara. Penggunaan pestisida ini terutama pada tanaman bawang merah.  Dalam satu kali musim tanam, penggunaan pestisida di Brebes bisa mencapai 330.000 liter.

Padahal di Brebes dalam setahun bisa mencapai 4 kali musim tanam. Secara keseluruhan dari 3200 merek pestisida yang terdaftar di Kementan RI, ada 1.300 merek di antaranya beredar di Kabupaten Brebes. Data dari Croplife, nilai transaksi mencapai Rp 350 miliar per tahun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun