Menghadapi musim tanam pertama di bulan Desember 2018, Dinas Pertanian Brebes, Jawa Tengah, menyiapkan sarana produksi pupuk hingga 40 ribu ton. Diperkirakan stok pupuk yang terdiri dari Urea, NPK, ZA, SP36 dan pupuk organik tersebut bisa mencukupi sampai akhir tahun ini.
"Petani bisa mendapatkan melalui distributor atau pengecer terdekat. Untuk memanfaatkan pupuk bersubsidi ini, petani bisa menggunakan kartu tani yang sudah mereka dapatkan," kata Kepala Bidang Sarana dan Prasarana DPKP Brebes, Mohammad Furqon, Jumat, 14 Desember 2018.
Selain itu, pihaknya juga melakukan optimilasisi alat mesin pertanian (alsintan) untuk pengolahan lahan, hingga tanam dan panen di semua unit penyewaan jasa alsintan (UPJA). Unit ini tersebar di 17 Kecamatan wilayah Kabupaten Brebes.
Ada 800 unit traktor yang sudah diserahkan ke Gapoktan, Kelompok Tani maupun UPJA. Selain traktor ada 26 kendaraan roda empat, 50 mesin panen, dan 58 alat tanam. Menurunnya tenaga kerja pertanian di Brebes, terutama kalangan muda, mendorong penggunaan alat mesin pertanian.
Namun demikian, Furqon berharap petani mengikuti pola tanam yang sudah diatur melalui Peraturan Bupati (Perbup). Misalnya, saat sekarang menanam padi dinilai lebih tepat. Karena air sedang melimpah seiring musim hujan telah tiba.
"Jangan mananam tanaman yang diluar musim. Tanaman bisa cepat busuk dan banyaknya gangguan penyakit. Tapi petani tidak patuh. Tetap saja menanam bawang merah, karena petani Brebes kebanyakan petani bawang merah. Penggunaan pestisida juga seharusnya mulai dibatasi," tuturnya.
Penggunaan pestisida di Kabupaten Brebes merupakan yang tertinggi se-Asia Tenggara. Penggunaan pestisida ini terutama pada tanaman bawang merah. Â Dalam satu kali musim tanam, penggunaan pestisida di Brebes bisa mencapai 330.000 liter.
Padahal di Brebes dalam setahun bisa mencapai 4 kali musim tanam. Secara keseluruhan dari 3200 merek pestisida yang terdaftar di Kementan RI, ada 1.300 merek di antaranya beredar di Kabupaten Brebes. Data dari Croplife, nilai transaksi mencapai Rp 350 miliar per tahun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H